Berbagai langkah ditempuhnya, mulai dari menjadi mahasiswa yang melakukan sidang online pertama kali di Jurusan Ilmu Sejarah. Sama seperti pengalaman mahasiswa lainnya, ia pun harus melakukan proses revisi skripsi.
Adit harus mengirimkan file skripsi melalui jasa paket. Untuk menutup biaya itu, Adit harus menjual beberapa barang seperti ponsel dan sepatu. Semua itu dilakukannya untuk bisa terus bertahan dan sukses di tengah pandemi.
Bahkan, Adit juga aktif menulis opini di beberapa media untuk membuatnya semakin produktif di tengah pandemi. Ruang literasi itu dijalaninya untuk bisa terus produktif dan bisa mengasah kemampuan.
Baca Juga : Bidan Kuras Isi ATM Teman Sekamarnya Senilai Rp16 Juta