"Reagennya yaitu premier spesifik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang suspect atau terkonfirmasi virus korona Wuhan. Ini merupakan berita baik untuk meyakinkan masyarakat luas akan status positif dan negatifnya virus korona di Indonesia," terang Nasih, Selasa (4/2/2020).
Menurut Nasih, jangan sampai di media tidak ada tapi di lapangan sebenarnya ada. Masyarakat bisa memanfaatkan lembaganya di LPT untuk mengidentifikasi ada tidaknya warga yang terkena virus korona.
Tidak butuh waktu lama dalam mengidentifikasi virus tersebut, hanya beberapa jam dengan mendeteksi sampel dahak pasien yang dikeluarkan. Akurasi dalam mendeteksi terjangkitnya virus tersebut yakni 99 persen.
"Di Indonesia hanya ada dua lembaga yang mempunyai reagen ini yakni di Unair dan Balitbang Kementerian Kesehatan. Dengan identifikasi tersebut diharapkan bisa menghasilkan riset yang benar-benar bisa mengatasi virus itu," paparnya.
Baca Juga: Bantah Telat Beri Informasi ke Warga Natuna, Menkominfo: Hoaksnya Gerak Lebih Dulu