Indonesia Gawat Darurat Matematika

, Jurnalis
Senin 12 November 2018 11:08 WIB
Ilustrasi Indonesia Gawat Matematika. (Foto: Shutterstock)
Share :

DEPOK – Indonesia dinilai sudah gawat darurat dalam matematika. Terkait dengan itu guru diharapkan jangan lagi fokus pada mengajarkan materi, tetapi juga skill menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Buruknya kualitas matematika masyarakat Indonesia ini didasarkan atas sejumlah penelitian yang dilakukan peneliti kredibel dunia. Pada acara Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka) yang disponsori Eduspec di Gedung Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI Depok, ditunjukkan beberapa penelitian tentang kompetensi matematika di Indonesia.

Kemendikbud melalui program Indonesia National Assesment Program (INAP) pada 2016 menunjukkan sekitar 77,13% siswa SD di seluruh Indonesia memiliki kompetensi matematika yang sangat rendah, yakni 20,58% cukup dan hanya 2,29% yang kategori baik.

Baca Juga : Pengamat Kritik Kebijakan Soal HOTS di UNBK 2018

INAP lalu berganti nama menjadi AKSI (Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia). Kali ini asesmen dilakukan untuk siswa SMP kelas VIII pada 2017 di dua provinsi. Hasil kompetensi literasi matematika rata-rata hanya 27,51. Dari skor 0-100, hasil asesmen itu sangat buruk.

Penelitian terbaru pada 2018, Program Research on Improvement of System Education (RISE) di Indonesia merilis hasil studinya yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda secara signifikan antara siswa baru masuk SD dan yang sudah tamat SMA.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya