Hadiah Nobel Sastra 2018 Ditunda

INews.id, Jurnalis
Jum'at 04 Mei 2018 16:28 WIB
Akademi Swedia. (Foto: Sputnik News)
Share :

STOCKHOLM - Akademi Swedia tak mengumumkan pemenang Hadiah Nobel 2018 di Bidang Sastra. Akademi Swedia merupakan lembaga yang berwenang memberikan Hadiah Nobel Sastra dan sudah menganugerahi penghargaan sejak 1901.

Penundaan ini merupakan buntut panjang dari tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan suami dari salah satu anggota Akademi Swedia.

(Akademi Swedia, Foto: svenskaakademien.se/en)

Beberapa anggota berpendapat Hadiah Nobel Sastra harus tetap diberikan demi melindungi tradisi. Namun pendapat yang lebih kuat, Akademi terpaksa menundanya karena tidak dalam posisi yang baik.

Baca Juga : Kampus Ini Paling Banyak Hasilkan Pemenang Nobel (Part I)

Anggota Akademi yang suaminya terlibat skandal memang sudah nonaktif. Meski demikian, bukan itu alasan utama penundaan pemberian Nobel, namun rasa malu Akademi terkait penilaian buruk dari publik. Skandal ini merupakan yang terbesar sejak 1901.

Rencananya pemenang Nobel Sastra 2018 akan diumumkan tahun depan, bersamaan dengan pemenang 2019, dikutip dari BBC, Jumat (4/5/2018).

Ini merupakan pembatalan pemberian Hadiah Nobel Sastra kedua selain saat perang dunia. Penundaan terakhir terjadi pada 1935.

Skandal ini muncul ke permukaan sejak November 2017 saat Jean Claud Arnault, suami dari anggota Akademi Swedia, Katarina Frostenson, dituduh melecehkan 18 perempuan. Arnault merupakan seorang fotografer asal Prancis yang juga menjalankan proyek budaya di Stockholm atas bantuan dana dari Akademi Swedia. Beberapa kasus pelecehan seksual bahkan terjadi di bangunan milik Akademi. Namun Arnault membantah semua tuduhan pelecehan itu.

Baca Juga : Kampus Ini Paling Banyak Hasilkan Pemenang Nobel (Part II)

Karena desakan publik semakin kencang, Akademi memutuskan memberhentikan Frostenson dari keanggotaan. Masalah tak berakhir sampai di sini, kepala Akademi, Sara Danius, tak terima atas keputusan itu dan menyatakan mengundurkan diri.

(Foto: ScienceNews.org)

Saat ini hanya tersisa 11 orang. Satu di antaranya, Kerstin Ekman, sudah tak aktif sejak 1989. Ekman mundur karena Akademi Swedia menolak mengecam novel Ayat-Ayat Setan karya Salman Rusdhie. Padahal Akademi membutuhkan 12 suara sebagai syarat quorum untuk menentukan anggota baru.

Secara teknis, setiap anggota sebenarnya ditunjuk sebagai anggota permanen Akademi Swedia tanpa boleh mengundurkan diri. Namun mereka berhak untuk tidak menentukan keputusan.

Raja Carl XVI selaku penyokong Akademi Swedia rencananya akan mengubah aturan ini sehingga anggota diperbolehkan mengundurkan diri secara resmi. (Anton Hartono)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya