Durian Semar, Varietas Unggulan Dari UNS

Bramantyo, Jurnalis
Rabu 28 Januari 2015 11:07 WIB
Peneliti UNS mengembangkan durian Semar sebagai varietas baru durian Tanah Air. (Foto: Huffington Post)
Share :

SOLO - Kabar gembira bagi para pecinta durian. Kini ada varian durian baru yang dapat dicoba.

Varietas tersebut dikembangkan oleh peneliti durian dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr Ir Endang Yuniastuti MSi mengembangkan durian varietas unggul jenis Semar. Varietas ini akan menjadi salah satu produk unggulan UNS di bidang pertanian.

Menurut Endang, butuh waktu lama untuk mampu menghasilkan durian berkualitas super tersebut. Perlu riset panjang yang harus ditempuh sampai akhirnya sukses dengan temuannya.

"Butuh waktu lebih dari tiga tahun karena butuh waktu untuk melakukan riset," jelasnya beberapa waktu lalu.

Indonesia sendiri memiliki ratusan varietas durian. Dan masing-masing durian dari tiap daerah punya cita rasa yang khas.

"Durian Semar daging buahnya besar, isinya banyak dan enak. Merupakan durian asli Indonesia yang kami siapkan sebagai embrio durian Semar," lanjutnya.

Selama ini Endang melakukan penelitian bukan hanya di Karanganyar tetapi juga merambah wilayah lainnya seperti Gunung Pati Ungaran. Karanganyar sendiri dikenal sebagai salah satu penghasil durian di wilayah eks Karesidenan Surakarta.

"Kami juga mengupayakan untuk melestarikan jenis durian yang mulai langka dikembangkan melalui kultur jaringan," terangnya.

Dalam mengembangkan varietas durian semar tersebut, Endang menggandeng salah satu pemilik lahan di Kuripan Wonolopo Mijen, Semarang. Nantinya lahan seluas 2 hektare ini akan dijadikan kebun plasma nutfah durian.

Selain jenis durian Semar, UNS juga menyerahkan sejumlah bibit durian bersertifikat untuk dikembangkan lebih lanjut di daerah Gunung Pati seperti durian Petruk, durian Matahari dan durian Otong (bukan Monthong).

"Ke depannya potensi pengembangan durian ini masih sangat terbuka, tidak hanya di kawasan Gunung Pati Semarang. Namun juga bisa di lakukan di daerah lainya," ungkap Endang.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS siap mendukung penuh inovasi ini. Menurut Ketua LPPM UNS, Prof. Darsono, pihaknya akan menerjunkan para peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk mengangkat kebun tersebut menjadi sentra durian unggul.

"Kami siapkan pakar durian, pemuliaan tanaman dan ahli landscape untuk menata kebun agar bisa menjadi plasma nutfah. Dengan begitu, dalam lima hingga 10 tahun ke depan kami berharap daerah menjadi berbeda karena tersentuh inovasi," tuturnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya