JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Gedung DPR RI, Jakarta.
Anggota Komisi X DPR RI, Furtasan Ali Yusuf, menyampaikan harapan besarnya terkait inovasi tanggap darurat bencana yang dipaparkan BRIN. Ia juga menuturkan bahwa dirinya telah meninjau fasilitas di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Cibinong, dan meminta BRIN untuk lebih masif menyebarkan informasi mengenai riset dan inovasi kepada masyarakat.
“Saya punya harapan besar, tapi saya minta informasi dimasifkan. Supaya dikenal luas oleh masyarakat dan perguruan tinggi. Karena di sana banyak destinasi yang bisa dimanfaatkan untuk studi anak SLTA ke bawah,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).
Dalam RDP tersebut, Komisi X DPR RI memberikan dukungan penuh terhadap upaya BRIN memperkuat inovasi penanggulangan bencana, termasuk percepatan hilirisasi agar teknologi kebencanaan dapat diakses secara merata di seluruh daerah.
Kepala BRIN, Arif Satria, memaparkan berbagai langkah dan inovasi penanganan bencana, terutama terkait banjir di Sumatera. Ia menekankan pentingnya optimalisasi teknologi dalam memperkuat respons kebencanaan.
Arif menjelaskan, sejak awal bencana terjadi, BRIN langsung mengirimkan data citra satelit kepada BNPB untuk mendukung proses asesmen dan penanganan lapangan.
“BRIN berposisi sebagai pendukung program-program BNPB. Karena otoritas lapangan dan angka ada di BNPB, kami menyediakan data-data pendukung,” ujarnya.
Selain data satelit, BRIN juga mengerahkan sejumlah inovasi teknologi ke lokasi bencana. Salah satunya adalah penyediaan air siap minum (Arsinum) mobile.
“InsyaAllah ada tiga paket, tiga unit yang akan kita kirimkan,” kata Arif.
BRIN juga memanfaatkan drone ground penetration radar, teknologi yang mampu mendeteksi keberadaan korban tertimbun lumpur serta menemukan sumber air tanah hingga kedalaman 100 meter.
“Itu inovasi yang sudah berkembang dan akan terus diperkuat,” ungkapnya.
Arif menegaskan komitmen BRIN untuk mendorong investasi dalam memperluas ketersediaan peralatan kebencanaan berbasis inovasi di Indonesia.
“Kami akan berkolaborasi dengan Danantara dan berbagai pihak yang ingin memproduksi dalam jumlah yang lebih besar,” ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)