 
                “Kakek saya berjuang untuk kemerdekaan tidak dengan mengangkat senjata, tetapi berjuang lewat kebudayaan, bidang yang ia tekuni sepanjang hidupnya,” ucapnya.
Penyerahan gramofon ini turut dihadiri oleh keluarga besar Yo Kim Tjan, yang terdiri dari dr. Raymond Pranawa Adimihardja; dr. Asih Budi Utama, Azzezah Rachma Shakila, dan Raghnall Roosevelt Adimihardja.
Sementara itu, dari jajaran Kementerian Kebudayaan, hadir Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; dan Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno.
Kementerian Kebudayaan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Sutjitra Djaja Pranawa yang telah memberikan dukungan penuh dan berperan aktif dalam mengoptimalkan pelestarian warisan sejarah bangsa Indonesia secara berkelanjutan.
"Semoga gramofon ini melengkapi narasi sejarah di Museum Sumpah Pemuda, agar para pengunjung, khususnya generasi muda, tidak melupakan sejarah, tetapi justru mendapatkan kesadaran akan kekuatan sejarah bangsa. Dengan kesadaran itulah, saya berharap mereka semakin terlibat dan berkontribusi nyata dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Fadli Zon.
(Agustina Wulandari )