Menurut Steve Malowski, ketua departemen burung Cincinnati Zoo, terdapat aturan ketat agar dapat memelihara burung hantu di rumah. Selain itu, orang yang memelihara burung hantu harus memiliki kemampuan profesional dalam menghadapi raptor untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan akibat kebiasaan alami mereka dalam berburu.
Beberapa masalah lain yang perlu diperhatikan saat hendak memelihara burung hantu di antaranya:
Memerlukan area yang luas
Burung hantu perlu area luas untuk tinggal. Jika Anda meletakkan mereka di dalam sangkar, pilih material yang terbuat dari logam atau kawat. Sebab cakar burung hantu akan mudah merusak kandang atau sangkar yang terbuat dari kayu.
Sebagai hewan nokturnal burung hantu tentu akan lebih aktif pada malam hari. Ini akan cukup mengganggu waktu tidur malam manusia karena mereka akan membuat suara atau aktivitas yang berisik lainnya.
Insting alami untuk membunuh akan membuat burung hantu merusak perabotan rumah seperti kursi, bantal, pakaian, dan lainnya. Tidak hanya itu, ada kemungkinan mereka bersikap agresif terhadap orang lain atau hewan peliharaan lainnya.
Saat memelihara burung hantu, jangan membayangkan mereka akan jinak dengan mudah. Sebab sentuhan membuat burung hantu tidak nyaman bahkan bisa memicu serangan dari cakar atau paruh mereka. Burung hantu juga termasuk hewan yang sulit untuk dilatih.
Tidak seperti burung lainnya, burung hantu hanya menyukai daging mentah yang fresh. Ini akan berpengaruh pada kotoran yang berbau tidak sedap.
Setelah membaca penjelasan di atas, jawaban dari apakah boleh pelihara burung hantu kembali kepada kemampuan, toleransi, serta komitmen Anda. Pastikan keputusan memelihara burung hantu tidak merugikan baik anda yang memelihara ataupun burung hantunya nanti.
(Kemas Irawan Nurrachman)