OKI – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menjelaskan bahwa target Program Sekolah Garuda adalah membangun sistem, bukan soal kuantitas.
Hal tersebut diungkapkan Stella saat melakukan kunjungan kerja ke MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI), Sumatera Selatan, salah satu dari 12 sekolah yang ditetapkan sebagai Sekolah Garuda Transformasi tahun ini.
Kunjungan tersebut merupakan langkah konkret pelaksanaan Program Sekolah Garuda, salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan generasi Indonesia berdaya saing global dan berkepekaan lokal.
Dalam sambutannya, Stella menjelaskan, Sekolah Garuda dibangun di atas tiga pilar utama: penyeimbang akses pendidikan unggul, inkubator kepemimpinan masa depan, dan penguatan prestasi akademik serta pengabdian kepada masyarakat. Program ini bertujuan mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global dengan tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan dan konteks lokal.
"Saya cukup yakin, tidaklah mustahil akan ada pemimpin bangsa dari sini. Saya sangat mengapresiasi upaya pemerintah daerah, masyarakat, orang tua, guru, dan kepala madrasah yang bahu-membahu membangun kualitas pendidikan. Kita yakin Indonesia ke depan bisa bangkit dan maju," ujar Stella.
Wamen Stella menambahkan, Sekolah Garuda bukan program elitis, tapi percontohan sistem pendidikan yang akan disebarluaskan ke seluruh sekolah di Indonesia.
"Kami hanya bisa membina 20 sekolah hingga 2029, tapi target kami bukan jumlah, melainkan membentuk sistem. Sistem itulah yang nanti bisa direplikasi ke seluruh sekolah. Semua sekolah punya peluang menjadi unggul," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Amien Suyitno menyampaikan, sinergi antara Kemendikti Saintek dan Kementerian Agama sangat strategis untuk membuka akses global bagi madrasah dan juga penguatan kualitas guru.
"Sekolah Garuda Transformasi bukan semata soal akses, tapi tentang membangun kualitas berstandar dunia. Kami mengapresiasi pengalaman yang dibagikan Wamen Stella dan siap terus bersinergi untuk mewujudkan perintah Presiden demi menciptakan SDM unggul," ujar Amien.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN IC OKI, Komariah Hawa sangat mengapresiasi Kemendikti Saintek karena telah memilih sekolah tersebut menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi. Dia meyakini, peluang anak-anak didiknya untuk diterima di kampus top dunia akan kian terbuka lebar.
"Kami berharap, melalui kemitraan ini, riset siswa bisa lebih difasilitasi lewat kerja sama dengan perguruan tinggi. Program ini sangat memberi harapan baru bagi siswa kami," ujarnya.
Sekolah Garuda adalah program prioritas nasional hasil arahan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan membangun ekosistem sains dan teknologi sejak jenjang menengah. Hingga 2029, ditargetkan akan ada 20 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru. Pendaftaran untuk calon lokasi Garuda Baru masih dibuka secara bergulir.
Sekolah Garuda Transformasi: penguatan SMA/MA unggulan melalui pembinaan siswa, guru, dan manajemen agar dapat menembus universitas kelas dunia.
Sekolah Garuda Baru: pembangunan sekolah dari nol di wilayah 3T dengan fasilitas unggulan dan kurikulum berbasis riset dan pengabdian.
Setiap Sekolah Garuda Baru menerima 160 siswa per tahun, dan akan mulai beroperasi di tahun ajaran 2026/2027.
80% siswa akan melalui jalur beasiswa penuh dan 20% melalui jalur paralel. Seleksi penerimaan siswa baru Sekolah Garuda akan memberikan prioritas bagi siswa-siswi dari daerah 3T.
12 Sekolah Garuda Transformasi Tahun 2025
Dari total 433 sekolah pendaftar, 12 sekolah dari 11 provinsi telah ditetapkan:
Aceh: SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh
Sumatera Utara: SMA Unggul DEL
Sumatera Selatan: MAN Insan Cendekia OKI
DKI Jakarta: SMAN Unggulan M.H. Thamrin
Jawa Barat: SMA Cahaya Rancamaya
Jawa Tengah: SMA Pradita Dirgantara & SMA Taruna Nusantara
Kalimantan Selatan: SMAN Banua Kalsel
Kalimantan Timur: SMAN 10 Samarinda
Gorontalo: MAN Insan Cendekia Gorontalo
Maluku: SMAN Siwalima Ambon
Papua Barat Daya: SMA Averos
(Khafid Mardiyansyah)