Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wisuda UPH 2025, 1.921 Lulusan Diutus untuk Jadi Pemimpin Berintegritas dan Berdampak

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Jum'at, 16 Mei 2025 |19:18 WIB
Wisuda UPH 2025, 1.921 Lulusan Diutus untuk Jadi Pemimpin Berintegritas dan Berdampak
Peraih IPK Tertinggi Program S1 Heru Fajar. (Foto: dok UPH)
A
A
A

Pesan Khusus untuk Para Lulusan

Dr. (H.C.) James Riady, Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), juga memberikan pesan khusus kepada para lulusan. Ia menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari fase kehidupan baru (commencement). Dalam konteks dunia yang penuh tantangan dan perubahan—baik secara politik, ekonomi, maupun teknologi.

Lebih lanjut, Dr. James mengingatkan pentingnya membangun visi, karakter, dan ketekunan dalam menghadapi dunia kerja dan kehidupan. Ia pun membagikan pesan inspiratif dari sang ayah, yaitu Dr. Mochtar Riady yang merupakan Pendiri Lippo Group, bahwa dalam hidup kita perlu memiliki impian besar, tetapi jangan takut untuk memulai dari hal-hal kecil.

“Banyak orang ingin sukses dan kaya dengan cepat, tapi keberhasilan sejati datang kepada mereka yang mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Anda harus belajar membangun kedisiplinan, mengasah keterampilan, dan melatih kepekaan terhadap peluang. Semoga hari ini bukan sekadar hari kelulusan, tetapi menjadi awal dari fase baru kehidupan untuk setia dan selalu berjalan sesuai kehendak Tuhan di setiap langkah kalian,” ucapnya.

Tak hanya itu, Dr. James Riady juga mengajak para lulusan untuk merenungkan kembali apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dia menyinggung pentingnya belajar merasa cukup.

Dirinya pun mengaku masih terus belajar untuk merasa cukup dalam berbagai situasi, baik dalam suka maupun duka. Dr. James menekankan bahwa kehidupan akan selalu penuh dengan ujian. Namun, seperti yang diajarkan Rasul Paulus, manusia dapat menghadapi semuanya dengan kekuatan dari Tuhan.

Di akhir pesannya, dia berharap para wisudawan bisa hidup setia mengikuti kehendak Tuhan. "Bukan untuk mengejar kekayaan atau ketenaran, tetapi agar saat hidup kita berakhir, orang-orang mengenang kita sebagai pribadi yang hidup dengan benar dan berkenan di hadapan Tuhan," ucap Dr. James.

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement