JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kondisi dan kualitas madrasah dibandingkan sekolah negeri. Dirinya pun meminta penambahan dana untuk subsidi bagi madrasah.
"Kami menyampaikan ini, jadi saya minta bukan hanya ini (BOS) bahkan kalau perlu apa yang ada sekarang ditambahin, untuk memberikan subsidi terhadap sekolah madrasah," kata Nasaruddin saat rapat bersama Komixi VIII DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu (15/3/2025).
Nasaruddin menjelaskan terdapat 42 pondok pesantren di bawah Kementerian Agama. Kemudian 90% sekolah Kementerian Agama bersifat swasta.
Dia pun membandingkannya dengan pengurusan sekolah negeri, yang mana pembangunan infrastrukturnya hingga penyediaan sumber daya manusianya disiapkan oleh negara, sementara masih ada madrasah yang dibangun menempel dengan masjid.
"Saya agak emosiaonal di sini. 42 ribu pondok pesantren di bawah Kemenag yang mengelola sekitar 20 ribu madrasah. Di seberang jalan ada sekolah negeri, tanah dibelikan negara, bangunan dibangun oleh negara, guru diangkatkan negara bahkan samapi tata usaha, cleaning service dipegawai negerikan oleh negara," ujarnya.
"Sementara di seberang jalan ada yang namanya madrasah, sekolah nempel dengan dinding masjid. Guru diajar oleh kiayai, guru bantu dibayar Rp100 per bulan. Sementara yang di sebelah Rp4,5 juta per bulan, dan itu sering demo untuk minta tunjangan macam-macam. Yang gaji Rp100 ribu enggak pernah demo," ujarnya.
Guru madrasah adalah kyai masjid yang dibayar hanya Rp100 ribu per bulan.
"Guru bantunya hanya 100 ribu per bulan. Sementara di sebelah itu adalah Rp 4.500.000 per bulan, dan itu pun juga sering demo untuk minta tunjangan macam-macam. Yang gaji 100 ribu gak pernah demo, Dengan tekun mereka mengajar anak," katanya.