JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menanggapi diselenggarakannya program makan bergizi gratis di 26 provinsi pada Senin 6 Januari 2025. Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya memperkuat pendidikan karakter.
“Kami tekankan bahwa Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar makannya, tetapi harus menjadi bagian dari pendidikan karakter. Menanamkan karakter dengan makan sebagai medianya,” ucapnya, Selasa (7/1/2024).
Dengan diadakannya makan bersama yang diawali dengan doa sebelum makan merupakan cara sederhana namun efektif dalam menanamkan spiritualitas pada anak. Kegiatan ini mengajarkan mereka untuk bersyukur atas berkah yang diterima setiap hari.
Adab makan juga bisa dibentuk dengan adanya program ini, karena anak akan memahami etika dasar dalam bersikap di meja makan, seperti menggunakan peralatan makan dengan benar. kegiatan ini mengajarkan disiplin dan rasa hormat terhadap orang lain selama makan bersama.
Abdul menyebutkan bahwa program ini bisa membentuk karakter tanggung jawab pada anak dengan memberitahu bagaimana kita dianjurkan untuk makan secukupnya. Tidak membuang-buang makanan.
Anak-anak akan belajar mengandalkan diri sendiri dan mengembangkan rasa percaya diri dengan adanya kegiatan program makan bergizi bersama ini. Dan juga berbagai karakter utama lainnya.
“Selain untuk meningkatkan kekuatan fisik, juga kekuatan intelektual, dan juga aspek-aspek lain yang berkaitan dengan karakter dan keperibadian utama,” tambahnya.
Adapun terkait pengawasan makanan, dalam pelaksanaannya ada ahli gizi untuk memastikan bahwa makan bergizi itu benar-benar bergizi, dan juga ada akuntan yang bukan hanya mengawasi administrasi tetapi juga akuntanbilitas menyangkut kepastian gizi.
“Bahkan kemarin saya mengawasi yang di Semarang itu ada BPOM untuk memastikan bahwa makanan itu juga makanan yang secara kesehatan juga aman,” tegas Abdul.
Program ini juga menjadi bagian dari Uupaya untuk memperkuat program usaha Kesehatan sekolah atau sekolah sehat.
(Feby Novalius)