Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keunggulan Kuliah di Turki, Dapat Peluang Emas Pertukaran Pelajar ke Eropa

Opini , Jurnalis-Sabtu, 09 November 2024 |08:04 WIB
Keunggulan Kuliah di Turki, Dapat Peluang Emas Pertukaran Pelajar ke Eropa
Salah Satu Mahasiswa Indonesia yang Kuliah di Turki Faiz Arhasy. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

Faiz Arhasy, Awardee Erasmus+ 2024/2025 – Polandia

Kuliah ke luar negeri merupakan salah satu impian para pelajar sekolah menengah ke atas. Ya, siapa sih yang tidak tertarik untuk kuliah ke luar negeri ? Selain ilmu pengetahuan di bangku kuliah tentu ada banyak hal-hal positif lain yang didapatkan ketika seseorang kuliah di luar negeri. Mulai dari pengalaman hidup pribadi, mengenal dan memperkenalkan budaya, membangun relasi internasional, mendapatkan teman dari berbagai negara, wisata dan lainnya.

Dari sekian banyak negara, Turki merupakan salah satu tujuan favorit bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di luar negri. Tercatat per Oktober 2024 ada sekitar 5.000 pelajar Indonesia di Turki yang terdiri dari pelajar sekolah menengah atas, S1, S2 dan S3.

Para pelajar ini tersebar di wilayah-wilayah di Turki mulai dari Istanbul, Ankara, Sivas, Ağrı, Trabzon, Sakarya dan wilayah lainnya. Kedatangan pelajar Indonesia di Turki meningkat secara signifikan pasca pandemi Covid-19 yaitu pada tahun ajaran 2021 dan 2022. Bahkan pada tahun tersebut dalam satu kota bisa kedatangan lebih dari 200 orang pelajar baru dari Indonesia.

Tentu banyak alasan tersendiri bagi para pelajar yang memilih melanjutkan studi di Turki. Ada yang karena harga terjangkau, negara mayortias muslim, kualitas pendidikan yang bisa bersaing dengan negara-negara Eropa, banyak beasiswa atau karena negara yang ramah pelajar.

Ya, berbicara tentang negara ramah pelajar Turki merupakan salah satunya. Banyak kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Turki untuk para pelajar. Para pelajar bisa mendapatkan makan siang paket komplit di universitas dengan membayar 15-30 TL (sekitar Rp7.500 – Rp15.000). Bahkan selama bulan suci Ramadhan seluruh universitas di Turki mengratiskan buka puasa di universitas bagi para pelajar yang berpuasa.

Contoh lainnya dengan membayar 765 TL per bulannya (sekitar Rp360.000) para pelajar bisa mendapatkan asrama pemerintah dengan fasilitas yang sangat baik seperti kamar dengan meja belajar, lemari belajar, kamar mandi dan wastafel di dalam kamar, kulkas dan lemari pakaian kapasitas besar. Tidak hanya itu harga asrama juga sudah termasuk sarapan dan makan malam. Selain itu asrama juga dilengkapi dengan mesin cuci pakaian, lapangan olahraga, area gym dan fasilitas lainnya.

Di berbagai hal lainnya juga terdapat banyak kemudahan bagi para pelajar seperti potongan harga transportasi dalam dan antar kota, tiket museum dan lainnya. Bahkan pemerintah dan instansi swasta banyak memberikan pelatihan dan workshop gratis baik dalam maupun di luar kota untuk para pelajar dalam rangka mengembangkan keterampilan akademik dan non akademik. Tidak hanya pemerintahnya masyarakat Turki juga ramah terhadap pelajar.

Banyak pelajar Indonesia yang merasakan dan mendapatkan support dari masyarakat lokal berupa bantuan dalam bentuk materi atau moril. Dan keramahan Turki terhadap pelajar adalah salah satu faktor terbesar yang membuat pelajar Indonesia betah berada di Turki.

Namun, ada satu keunggulan menarik yang dimiliki para pelajar Indonesia yang kuliah di Turki, yaitu peluang mengikuti pertukaran pelajar ke Eropa. Kegiatan pertukaran pelajar ini dikenal dengan beasiswa Erasmus+. Erasmus+ atau Erasmus Plus adalah program pertukaran pelajar jenjang S1, S2 dan S3 ke negara-negara di Eropa.

Negara-negara yang menjadi opsi dari pertukaran Erasmus Plus mulai dari Eropa barat seperti Jerman, Prancis, Inggris, Italia dan Spanyol. Negara Eropa timur seperti Polandia, Ceko, Hungari dan Rumania. Negara Skandinavia seperti Swedia, Denmark dan Finlandia. Negara Mediterania seperti Portugal, Yunani dan Italia bagian selatan. Serta negara Eropa lainnya seperti Turkiye, Islandia, Norwegia dan Liechtestein.

Pemilihan negara sendiri bergantung pada universitas tempat para pelajar Indonesia studi di Turkiye. Setiap universitas di Turki bekerjasama dengan universitas yang berbeda di Eropa untuk program pertukaran pelajar Erasmus plus. Seleksi Erasmus plus sendiri hanya dinilai dari 2 aspek yaitu : nilai IPK dan bahasa inggris. Bagi para pelamar diwajibkan memiliki sertifikat bahasa inggris minimal tingkat B1 agar bisa mendaftar program pertukaran Erasmus plus. Universitas juga mengadakan ujian tes bahasa inggris bagi para pelamar yang tidak memiliki sertifikat bahasa inggris. Para pelamar dengan akumulasi nilai IPK dan bahasa inggris tertinggi akan terpilih sebagai penerima program pertukaran pelajar erasmus plus.

Setiap tahunnya kuota yang diberikan untuk para pelajar yang menempuh studi di Turki untuk mengikuti Erasmus juga tidak sedikit. Erasmus plus sendiri juga memiliki 2 jenis program : belajar dan magang. Program belajar adalah program yang para pelajar akan menempuh pendidikan sebagaimana umumnya di universitas tujuan.

Sebelum keberangkatan akan ada perjanjian antar universitas terkait mata kuliah yang akan di ambil sehingga akan terhitung juga di universitas asal. Sedangkan pada program magang para pelajar akan melakukan internship di negara tempat pelajar akan mengikuti program pertukaran Erasmus plus. Program Erasmus plus berdurasi 1 hingga 2 semester. Para pelajar yang mengikuti program Erasmus plus akan mendapatkan uang saku sekitar 400 hingga 750 euro per bulannya tergantung dari negara dan program yang diambil.

Lantas, mengapa peluang Erasmus plus ketika kuliah di Turki merupakan salah satu peluang emas bagi para pelajar Indonesia yang kuliah di Turkiye ? Hal ini dikarenakan Turki termasuk salah satu negara dengan kemampuan bahasa inggris yang rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh EF English Profiency Index, ditahun 2023 Turki menempati urutan 66 dari 113 negara di dunia dan urutan 33 dari 34 negara di Eropa dalam kemampuan berbahasa inggris dengan perolehan skor sejumlah 493 dan masih berada dalam kategori low.

Meskipun memang Indonesia berada di urutan 79 dari 113 negara akan tetapi dengan kuota Erasmus plus yang tidak sedikit dan kemampuan berbahasa inggris masyarakat Turkiye yang tergolong rendah menjadi peluang besar bagi para pelajar Indonesia di Turki untuk mendapatkan program pertukaran pelajar Erasmus plus. Dan sudah banyak pelajar Indonesia di Turki yang menjadi awardee dari beasiswa Erasmus plus.

Dengan keunggulan yang ada tentunya negara Turki merupakan salah satu negara yang wajib menjadi pertimbangan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan studi di luar negri. Kuliah di luar negri tidak hanya memberikan pengetahuan yang berkualitas tetapi juga pengalaman hidup yang berbeda sebagai pelajaran.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement