Latar Pendidikan Nusron Wahid, Menteri ATR yang Tak Henti Dzikir saat Naik Hercules ke Akmil Magelang
JAKARTA - Latar pendidikan Nusron Wahid, Menteri ATR yang tak henti dzikir saat naik hercules ke Akmil Magelang.
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nusron Wahid yang baru dilantik memiliki latar belakang pendidikan yang menarik.
Berikut latar pendidikan Nusron Wahid dirangkum Okezone, Sabtu (26/10/2024). Ia lahir pada tanggal 12 Oktober 1973 di Kudus, Jawa Tengah.
Pendidikan dasar dimulai di MI MIFTAHUL THALIBI Kudus pada tahun 1979 - 1985, melanjutkan pendidikan ke MTS Qudsiyyah Kudus pada tahun 1987 - 1990 dan MA Qudsiyyah Kudus pada tahun 1990 - 1993 sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Indonesia dengan gelar Ilmu Budaya pada tahun 1993 - 1998.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, Nusron melanjutkan studinya di Institut Pertanian Bogor dan memperoleh gelar Magister di bidang Ekonomi pada tahun 2007 - 2011. Pendidikan yang diraihnya ini memberikan pemahaman mendalam mengenai kebijakan ekonomi dan sosial, yang sangat penting untuk posisinya saat ini.
Karir politik Nusron dimulai sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar pada tahun 2004 hingga 2015. Ia terkenal aktif dalam berbagai Komisi, termasuk Komisi VI yang mengawasi sektor perdagangan dan industri. Pengalamannya di DPR memberikan wawasan penting dalam mengelola kebijakan publik.
Sebelum menjabat sebagai Menteri ATR, ia juga memimpin Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada tahun 2014 sampai 2019. Dalam perannya ini, ia menunjukkan komitmen terhadap isu-isu sosial dengan fokus melindungi pekerja Indonesia luar negeri.
Baru-baru ini Nusron terlihat berdzikir saat terbang menuju Akademi Militer Magelang dengan menggunakan pesawat Hercules. Tindakan tersebut mencerminkan kedekatannya dengan ilmu spiritual dan nilai-nilai agama yang dianutnya dalam menjalankan tugasnya.
Latar belakang pendidikan Nusron Wahid, Menteri ATR yang tak henti dzikir saat naik hercules ke Akmil Magelang. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas, Nusron Wahid diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kementeriannya. Semoga kepemimpinannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan agraria dan tata ruang di Indonesia.
(Taufik Fajar)
