Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Strategi Membangun Ketertarikan Publik dalam Media Sosial TikTok Menggunakan Komunikasi Antar Budaya.

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 20 September 2024 |16:30 WIB
Strategi Membangun Ketertarikan Publik dalam Media Sosial TikTok Menggunakan Komunikasi Antar Budaya.
Media Sosial TikTok (Foto: Okezone)
A
A
A

KETERTARIKAN manusia pada New Media (media baru) saat ini membawa kita harus bergerak secara dinamis untuk mengikuti perkembangan zaman.

Dikutip dari laporan We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 139 juta orang pada Januari 2024. Jumlah tersebut setara dengan 49,9% dari populasi di dalam negeri.

Penggunaan media sosial aktif salah satunya adalah media sosial Tik Tok. Pada Oktober 2023, Indonesia menempati nomer kedua penguna media sosial TikTok terbanyak dengan jumlah 106,52 Juta pengguna.

Pada Januari 2024 TikTok masih menjadi media favorit di kalangan penggunanya menempati urutan nomer empat dengan persentase 73,5%.

Kepopuleran TikTok membuat fenomena banyak orang ingin berlomba-lomba menjadi terkenal sayangnya keinginan ini tidak berbanding lurus dengan kemampuan diri penggunanya.

Sehingga masih banyak pengguna TikTok yang belum berhasil mendapatkan engagement atau rasa ketertarikan dari followers-nya, banyak konten yang belum berhasil mendapatkan minat followers dan banyak streamer tidak mendaptkan viewers (Fyp).

Hal ini membuat penulis ingin memberikan strategi untuk membangun ketertarikan publik dalam media sosial TikTok. Melalui pendekatan gaya komunikasi antar budaya yang digagas William Gudykunst (1983).

William Gudykunst mengembangkan beberapa konsep penting dalam gaya komunikasi antar budaya yang dikenal sebagai Teori Kecemasan dan Ketidakpastian. Berikut adalah beberapa poin utama dari gaya komunikasi antar budaya menurut Gudykunst:

1. Kecemasan dan Ketidakpastian

Ketika berkomunikasi dengan individu dari budaya yang berbeda, orang sering mengalami kecemasan dan ketidakpastian. Gudykunst menekankan pentingnya mengurangi kecemasan dan ketidakpastian ini untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.

2. Filter Konseptual

Proses komunikasi dipengaruhi oleh berbagai filter konseptual yang mencakup faktor sosiobudaya, psikobudaya, dan lingkungan. Filter ini mempengaruhi bagaimana pesan dikodekan dan diinterpretasikan.

3. Penyandian Pesan dan Penyandian Balik

Dalam model komunikasi Gudykunst, penyandian pesan (encoding) dan penyandian balik (decoding) adalah proses interaktif yang sangat dipengaruhi oleh filter-filter konseptual tersebut.

4. Adaptasi dan Fleksibilitas

Gudykunst juga menekankan pentingnya adaptasi dan fleksibilitas dalam komunikasi antar budaya. Ini berarti kita harus siap untuk menyesuaikan gaya komunikasi kita sesuai dengan konteks budaya yang berbeda.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat mengkaitkan menjadi strategi dalam berkomunikasi untuk mendapatkan ketertarikan publik di TikTok.

Berikut strategi yang perlu kamu coba:

1. Kenali Audiensmu

Pahami latar belakang budaya, bahasa, dan kebiasaan audiens. Hal ini akan membantumu mengurangi kecemasan dan ketidak pastian, sehingga kamu dapat menyesuaikan konten agar lebih relevan dan menarik bagi mereka.

2. Gunakan Bahasa yang Beragam sebagai filter konseptual

Jika pemilik akun bisa berbicara lebih dari satu bahasa, cobalah untuk menggunakan bahasa tersebut dalam konten dan streaming. Ini bisa membuat audiens dari berbagai latar belakang budaya merasa lebih terhubung.

3. Konten Edukatif tentang Budaya

Buat konten yang mengedukasi tentang budaya yang berbeda agar konten kamu menjadi menarik. Misalnya, kamu bisa membahas tradisi, makanan, pakaian, atau tarian dari berbagai daerah/negara. Konten semacam ini tidak hanya menarik tetapi juga memberikan nilai tambah bagi penonton.

4. Kolaborasi dengan Kreator dari Budaya Lain

Bekerjasama dengan kreator dari latar belakang budaya yang berbeda bisa membuat kamu beradaptasi dengan mudah untuk masuk ke dalam budaya tersebut, juga dapat memperkaya wawasan kontenmu dan menarik audiens baru. Kolaborasi ini juga bisa menunjukkan bahwa kamu menghargai dan merayakan keragaman budaya.

5. Interaksi yang Aktif

Selalu berinteraksi dengan penontonmu, tanggapi komentar mereka, ajukan pertanyaan, dan buat mereka merasa dihargai. Interaksi yang aktif bisa membangun komunitas yang kuat dan setia.

6. Gunakan Musik dan Efek Visual yang Beragam

Musik dan efek visual dari berbagai budaya bisa menambah daya tarik streamingmu. Pastikan untuk memilih musik dan efek yang sesuai dan menghormati budaya asalnya.

Dengan menerapkan strategi ini kamu bisa membangun ketertarikan publik yang lebih luas dan beragam dalam membuat konten dan streaming langsung di TikTok. Selamat mencoba.

Penulis :

Fadjrin Satriyani Komariyah

Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jakarta

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement