Latar Belakang Pendidikan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah yang Viral Tawarkan Pinjol bagi Mahasiswa
JAKARTA - Inilah latar belakang pendidikan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah yang viral tawarkan pinjol kepada mahasiswa.
Pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa ITB bisa menggunakan pinjol dengan berbunga menuai polemik.
Pihak kampus ITB pun sudah memberikan klarifikasi mengenai pembayaran uang kuliah menggunakan pinjol. Namun, penjelasan kampus tampaknya belum menjawab karena beberapa hari lalu, ratusan mahasiswa ITB menggelar unjuk rasa di Gedung Rektorat ITB.
Salah satu tuntutan mahasiswa ITB adalah menghapus kebijakan pembayaran uang kuliah dengan berbunga pakai pinjol dihapus.
Kini sosok rektor ITB disorot. Berikut ini mengenai latar belakang pendidikan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah seperti dilansir laman resmi ITB, Rabu (31/1/2024).
Prof. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah lahir pada 25 Oktober 1968. Prof. Reini adalah rektor wanita pertama di Institut Teknologi Bandung untuk periode 2020-2025 yang melanjutkan kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA sebagai rektor Institut Teknologi Bandung periode 2015-2020.
Sebelumnya, Reini adalah seorang guru besar dan ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.
Ketika menjalani perannya sebagai seorang guru besar, Reini aktif mempublikasikan beberapa jurnal mengenai konstruksi dan rantai pasok.
Reini meraih gelar sarjana dari Teknik Sipil ITB pada tahun 1991, gelar magister Teknik Sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat pada tahun 1996, serta gelar Ph.D di bidang dan universitas yang sama pada tahun 1999.
Reini lebih banyak memfokuskan penelitiannya di bidang manajemen rantai pasok proyek infrastruktur dan manajemen konstruksi.
Di samping dedikasi Reini untuk Institut Teknologi Bandung, Reini turut aktif dalam mengikuti berbagai proyek dan organisasi seperti Anggota Komite Litbang Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN); Sekretaris Bidang Konstruksi dan Perekayasaan pada Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII); tim penilai International Federation of Asian and Western Pacific Contractors Association (IFAWPC), Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI); Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN); dan asisten Permanent Delegation Office of the Republic of lndonesia to UNESCO.
(Dani Jumadil Akhir)
