Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jelang Debat Cawapres 2024, Dosen Atma Jaya Soroti Isu Lingkungan

Mieke Dearni Br Tarigan , Jurnalis-Jum'at, 12 Januari 2024 |12:53 WIB
Jelang Debat Cawapres 2024, Dosen Atma Jaya Soroti Isu Lingkungan
Dosen Atma Jaya soroti isu lingkungan jelang debat Cawapres (Foto: Atma Jaya)
A
A
A

JAKARTA – Para kandidat Cawapres akan berdebat dengan tema Energi, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Mineral, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, Masyarakat Adat pada Debat Keempat Pemilu 2024. Melihat hal tersebut isu lingkungan menjadi pusat perhatian wacana politik dalam debat.

Dengan meningkatnya krisis iklim global, kebutuhan akan kebijakan berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Pemimpin negara selanjutnya harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan membentuk masa depan lingkungan hidup Indonesia, dengan fokus pada isu-isu utama seperti pemanasan global, pengurangan emisi gas rumah kaca, kendaraan listrik (EV), dan pengelolaan limbah.

Melihat pentingnya bagi publik terhadap isu yang berkembang, secara khusus bagi pemilih pemula, Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Salvatore Simarmata menyoroti masih kurangnya kampanye negatif berkualitas.

“Debat kali ini mungkin lebih beradab dari penggunaan diksi, dan mobilisasi pendukung di ruang online, namun dari sisi substansi menurun. Tahun 2019, kita masih membahas aspek yang substansial, baik substansi isu ideologis termasuk geopolitik, saat itu orang membicarakan posisi Indonesia dalam konteks Asia,” ungkap Salvatore Simarmata, Jumat (12/1/2024).

Lebih lanjut Salvatore mengungkapkan kampanye negatif berkualitas adalah yang mengkritik kandidat lawan pada sisi kapasitasnya mulai dari kebijakan, kompetensi, kualitas memimpin, integritas diri, dan keberanian dalam mengambil keputusan untuk memajukan kepentingan publik. Debat bertujuan mendidik pemilih agar dapat mengambil keputusan politik yang paling baik dalam mencapai perwujudan aspirasi mereka. Memiliki ciri-ciri penting seperti berbasis fakta, orientasi kebijakan, relevan, berguna, dan transparan.

Salah satu aspek penting dari kebijakan lingkungan hidup Indonesia adalah pengurangan emisi gas rumah kaca. Emisi global yang signifikan, sebagian besar disebabkan oleh deforestasi, degradasi lahan gambut, dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kandidat Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024 diharapkan menyajikan rencana komprehensif untuk melakukan transisi ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, mendorong praktik kehutanan berkelanjutan, dan membatasi emisi dari industri.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement