Katak bertaring tajam lainnya di Sulawesi berukuran raksasa seberat dua pon, namun spesies baru ini hanya berbobot sekitar dua gram – “hampir sama dengan satu sen,” kata Frederick.
BACA JUGA:
Beberapa spesies katak di Asia Tenggara telah mengembangkan taringnya untuk memperebutkan wilayah, kawin, dan berburu mangsa renyah seperti lipan dan kepiting. Karena katak yang bersarang di daun tidak menggunakan saluran air untuk berkembang biak, mereka tidak memerlukan taring sebesar itu untuk bersaing mendapatkan tempat bertelur terbaik di arus sungai yang padat. Hal ini bisa menjelaskan ukuran taring mereka yang kecil dibandingkan dengan katak lain di pulau itu, hipotesis para peneliti. Katak bertaring telah ditemukan di Kamboja, Vietnam, Afrika Barat, dan Amerika Selatan. Para ilmuwan juga menemukan berudu bertaring dari katak terbang vampir (Rhacophorus vampyrus) di hutan hijau di Vietnam selatan. Makalah ini diterbitkan di PLOS ONE.
(Marieska Harya Virdhani)