Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Psikiater Ungkap Fenomena Kasus Bunuh Diri Bisa Menular

Arsitta Dwi Pramesti , Jurnalis-Jum'at, 15 Desember 2023 |17:15 WIB
Psikiater Ungkap Fenomena Kasus Bunuh Diri Bisa Menular
Psikiater sebut fenomena bunuh diri disebut bisa menular (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Menanggapi kasus pembunuhan anak yang dilakukan seorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, seorang psikiater mengungkapkan bahwa kasus kriminal semacam ini dapat menular. Mengapa bisa menular?

Tersangka berinisial PD nekat membunuh keempat anaknya dan melakukan percobaan bunuh diri. Motif pembunuhan dan percobaan bunuh diri ini lantaran PD cemburu terhadap istrinya. Ternyata perilaku membunuh dan bunuh diri ini dapat menular.

 BACA JUGA:

Kepada Okezone, Jumat (15/12/2023), Psikiater dan Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Nova Riyanti Yusuf menjelaskan bahwa pada kasus di atas pelaku merasa memiliki penderitaan yang sama dengan anggota keluarga, kemudian menganggap membunuh dan bunuh diri sebagai solusi. Ia juga menjelaskan bahwa pihak berwenang dapat melakukan visum psikologis untuk menemukan alasan utama pembunuhan. Visum psikologis ini nantinya menghasilkan visum et repertum et psikiatrikum, yang nantinya menjadi bahan pertimbangan penegak hukum untuk menetapkan hukuman pada pelaku.

 BACA JUGA:

Dokter Nova menambahkan bahwa kasus ini dapat menular. Fenomena ini dikenal dengan The Werther Effect. Kisah dibalik fenomena ini berlangsung sekitar akhir abad ke-18, dimana seorang penulis terkenal bernama Goethe menerbitkan novel berjudul The Sorrows of Young Werther. Dalam novel tersebut dikisahkan bahwa Werther sengaja mengakhiri hidup karena cintanya pada sang kekasih kandas.

Setelah novel itu beredar luas di pasaran, dalam waktu singkat terdapat suicidal wave. Banyak pembaca yang terinspirasi tindakan Werther dengan bunuh diri sembari memakai pakaian dan cara mati serupa, sementara novel tersebut berada disampingnya. Selain The Werther Effect, kasus bunuh diri saat ini banyak terinspirasi kisah fiksi film 13 Reasons Why, di mana tokoh utama mengakhiri hidupnya.

National Institute of Mental Health membuktikan bahwa hanya dengan melihat film saja, kasus bunuh diri di Amerika Serikat meningkat hingga 28,9 persen. Fenomena ini sangat disayangkan oleh Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, lantaran ia ingin masyarakat menyadari bahwa kematian bukanlah solusi dari masalah.

"Saya ingin kita bersama-sama yakin bahwa bunuh diri dapat dicegah dan bunuh diri bukan solusi," tutup dokter Nova.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement