JAKARTA - Setiap tanggal 16 November, dunia mengajak masyarakat global untuk menghargai keberagaman dalam Hari Toleransi Internasional. Indonesia memiliki Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan milik bangsa Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, ras, suku, agama hingga adat istiadat. Namun tahukah kamu apa makna sebenarnya?
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “berbeda-beda namun tetap satu jua”. Ditemukan di kitab Sutasoma karya Mpu Tantular pada abad ke-14. Saat itu, belum ada nama Indonesia tetapi rasa persatuan di nusantara sudah mulai muncul.
BACA JUGA:
Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (16/11/2023), Bhinneka Tunggal Ika yang ada dalam kitab Sutasoma dilatar belakangi penemuan agama yang ada di Indonesia atau Nusantara pada saat itu ternyata sangat beragam. Meski begitu, keanekaragaman ini justru seharusnya alasan untuk bisa saling bersatu.
Hal tersebut juga berlaku di Indonesia masa modern. Saat ini di Indonesia ada banyak suku, agama, ras, hingga adat istiadat. Tetapi hal ini bukanlah halangan, melainkan cara untuk tetap bersatu dan tetap sama di bawah nama bangsa Indonesia.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Makna Bhinneka Tunggal Ika sendiri yang berarti berbeda namun tetap satu memiliki makna mendalam tentang prinsip negara Indonesia dalam menyatukan setiap warga negaranya. Bhineka Tunggal Ika diharapkan jadi tujuan bangsa Indonesia ke depan agar tetap bersatu.
BACA JUGA:
Keseriusan ini bahkan membuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di lambang negara Indonesia yakni Pancasila. Tertulis semboyan persatuan tersebut di cengkraman kaki burung garuda yang perkasa.
Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Bhinneka Tunggal Ika secara resmi menjadi semboyan persatuan bangsa Indonesia.
Dengan adanya semboyan ini, apa yang harus dilakukan masyarakat sebagai warga negara Indonesia yang baik?