JAKARTA - Ribuan siswa telah dibunuh oleh Israel dalam serangan udara di Gaza. Seluruh generasi telah musnah dari muka bumi ini, namun dunia tetap diam dan menyaksikan genosida terjadi.
Dilansir dari Roya News, Senin (30/10/2023), Juru bicara Kementerian Pendidikan Palestina, Sadeq Al-Khdour, menyatakan bahwa 2.000 pelajar di Gaza telah kehilangan nyawa akibat agresi Pendudukan Israel yang terus menerus di Jalur Gaza. Dia menambahkan bahwa lebih dari 70 pengajar telah tercatat sebagai martir selama serangan yang sedang berlangsung.
BACA JUGA:
Pasukan Pendudukan Israel (IOF) terus-menerus melakukan agresinya di Gaza, menghancurkan rumah dan infrastruktur, serta merenggut nyawa selama 23 hari berturut-turut sejak 7 Oktober.Menurut statistik terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah orang yang mati syahid di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 8.000 orang sejak 7 Oktober.
Menurut otoritas penyiaran Ibrani, jumlah korban di pihak Tel Aviv mencapai 1.400 orang, termasuk 310 tentara, dan sekitar 5.000 lainnya luka-luka.
BACA JUGA:
Universitas-universitas di Israel dan Jalur Gaza telah mengumumkan penutupan sementara mereka dan universitas-universitas di Tepi Barat telah beralih ke pendidikan jarak jauh. Dikutip dari www.universityworldnews.com, mahasiswa internasional juga dilaporkan tewas. Di Tepi Barat yang diduduki, tiga universitas mengumumkan bahwa seorang mahasiswa telah terbunuh.