JAKARTA – Mahasiswa internasional yang kuliah di Jepang atau lulusan negeri Sakura, ternyata lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Mereka lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan lebih besar dibanding penduduk Jepang itu sendiri.
Syarat utama yang dilihat adalah tingkat kemampuan bahasa Jepang, keahlian, dan pengalaman. Kemampuan berbahasa Jepang adalah faktor utama dalam mendapatkan pekerjaan di Jepang.
Banyak pekerjaan memerlukan tingkat komunikasi yang baik dalam bahasa Jepang, terutama dalam lingkungan kerja yang menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa utama. Mahasiswa internasional yang menguasai bahasa Jepang dengan baik, memiliki keunggulan dalam mencari pekerjaan.
Dilansir dari Nippon, Senin (25/9/2023) pelajar internasional di Jepang menikmati prospek pekerjaan yang lebih besar di tengah krisis tenaga kerja seiring dengan perekonomian yang terus pulih dari keterpurukan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Sebuah survei terhadap 362 pelajar internasional yang terdaftar di situs pencarian kerja Career-Tasu yang dijalankan oleh Disco Inc. menemukan bahwa 52,5% telah menerima tawaran pekerjaan (termasuk tawaran informal) pada Juli 2023, naik dari 48,0% pada tahun sebelumnya.
Ini merupakan angka tertinggi bagi mahasiswa internasional sejak tahun 2017, ketika jadwal pencarian kerja bagi mahasiswa di universitas-universitas Jepang saat ini diperkenalkan. Angka tersebut mencerminkan membaiknya pasar kerja di Jepang, meskipun tingkat tawaran pekerjaan bagi pelajar internasional masih jauh lebih rendah dibandingkan pelajar Jepang yaitu sebesar 86,0%.
Sebanyak 62,1% pelajar internasional terlibat dalam aktivitas pencarian kerja, termasuk mereka yang telah menerima janji pekerjaan dari perusahaan. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan 25,7% pelajar Jepang yang mencari pekerjaan pada periode yang sama.
Mahasiswa Jepang biasanya mulai mencari pekerjaan sekitar bulan April hingga Juni di tahun ketiga mereka, sedangkan mahasiswa internasional cenderung memulainya pada bulan April di tahun keempat mereka, sebuah perbedaan yang mungkin berdampak pada hasil kelompok yang terakhir. “Sampai saya menyelesaikan disertasi saya, saya tidak dapat mulai mencari pekerjaan dengan pikiran yang tenang,” tutur seorang mahasiswa Vietnam.