JAKARTA - Menjadi dokter, rata-rata impian atau cita-cita sejak kecil. Tak hanya di Indonesia, jurusan fakultas kedokteran juga dipandang bergengsi di Korea Selatan.
Akademik di Perguruan Tinggi Korea Selatan Jogno Hagwon merilis analisis data pendidikan resmi menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, 2,131 siswa telah keluar dari Universitas Nasional Seoul (SNU), Universitas Korea dan Universitas Yonsei tiga lembaga pendidikan tinggi paling bergengsi di negara ini.
Pakar pendidikan swasta meyakini fenomena itu disebabkan oleh siswa yang setelah diterima di Universitas ternama, bersiap untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi kembali seperti dilansir dari Straits Times, Senin (11/9/2023).
Data dari Jongno Hagwon menunjukkan bahwa untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedokteran dengan peringkat terbawah di Korea Selatan, seseorang harus mencapai peringkat 97,7. Artinya seseorang harus mengungguli 97,7 persen siswa yang mengikuti ujian Suneung. Persyaratan ini jauh lebih tinggi dibandingkan batasan untuk perguruan tinggi SNU non-kedokteran, yang mencapai 94,3 persen.
Ada 2 Kategori
Perguruan tinggi non-kedokteran dibagi menjadi dua kategori utama: yang pertama berfokus pada sains, teknologi, teknik dan matematika (Stem). Kedua, pada seni liberal, yang mencakup hukum, manajemen bisnis, dan humaniora lainnya.
Untuk diterima di SNU College of Medicine yang bergengsi, seseorang harus setidaknya meraih angka 99,2 – yang berarti 0,8 persen teratas dari semua orang yang mendaftar untuk masuk perguruan tinggi pada tahun yang sama. Secara kasar, lebih sulit untuk masuk ke sekolah kedokteran dengan peringkat terendah daripada diterima di perguruan tinggi non-kedokteran dengan peringkat tertinggi, setidaknya di bidang studi Stem yang disebutkan di atas.