Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IPB dan ANU Jajaki Kerjasama di Bidang Inovasi Pertanian dan Lingkungan

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Senin, 04 September 2023 |14:30 WIB
IPB dan ANU Jajaki Kerjasama di Bidang Inovasi Pertanian dan Lingkungan
IPB University dan ANU menjajaki kerjasama pendidikan (Foto: ANU)
A
A
A

CANBERRA - Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Australian National University (ANU) sepakat untuk membicarakan lebih rinci rencana kerjasama pendidikan dan penelitian di bidang inovasi pertanian dan teknik lingkungan. Kerjasama pendidikan akan mencakup inisiasi program double degree untuk Master of science in Agriculture Innovation ANU dan Teknik Industri Pertanian IPB, pertukaran mahasiswa untuk program S1, khususnya untuk pelaksanaan Capstone Project atau penyelesaian tugas akhir mahasiswa.

Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Prof. Dr. Farah Fahma, STP, MT dari Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB ke Program Studi Agricultural Innovation ANU di kampus ANU Canberra, Australia pada Senin (4/9/2023). Didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra, Farah diterima oleh pimpinan ANU College of Science, yaitu Associate Professor Craig Strong, Associate Director (Education), Dr Sara Beavis, Associate Director Postgraduate Coursework and Honours dan Dr Rachael Rodney, Agricultural Innovation Training and Education Initiative Lead.

Professor IPB ini menyampaikan bahwa IPB sebagai universitas terkemuka di bidang pertanian dan kehutanan, memiliki banyak program internasional. Program internasional di bawah fakultas teknologi pertanian antara lain program sarjana internasional teknologi industri pertanian, program master double degree dengan universitas mitra luar negeri, dan join supervisor dengan universitas mitra internasional untuk program doktoral. Farah juga menyampaikan beberapa potensi kerjasama dengan ANU yang dapat dikembangkan. 

“Beberapa potensi kerjasama yang dapat dilakukan dengan ANU antara lain double degree program antara Master of Science in Agricultural Innovation ANU dengan Teknologi Industri Pertanian IPB, penyelesaian Capstone project untuk program S1, program pengembangan eksekutif untuk pengambil kebijakan di kementerian yang berkaitan dengan industri, pertanian dan lingkungan, serta kerjasama dalam bidang penelitian yang terkait dengan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," kata Farah dalam keterangan resmi kepada Okezone, Senin (4/9/2023). 

Sementara Atdikbud RI Canberra, Mukhamad Najib, menambahkan bahwa saat ini dukungan pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan program-program kerjasama internasional cukup tersedia, baik untuk pendidikan maupun penelitian. Untuk program double degree, menurut Najib, tersedia pendanaan dari LPDP jika IPB memiliki program kerjasama dengan universitas top dunia seperti ANU. Selain itu, kerjasama dengan kementerian maupun pemerintah daerah di Indonesia juga sangat memungkinkan untuk peningkatan kapasitas staf mereka.

 BACA JUGA:

“IPB, sebagai salah satu universitas terkemuka, sangat cocok untuk bekerjasama dengan ANU. Pemerintah Indonesia sangat mendukung IPB untuk melakukan kerjasama internasional dengan universitas top dunia seperti ANU. Banyak program di IPB yang relevan dengan ANU. Kerjasama IPB-ANU bisa diarahkan untuk menyelesaikan isu-isu bersama yang dihadapi kawasan, seperti isu lingkungan, perubahan iklim, ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan," ucap Najib.

Menanggapi hal tersebut, Associate Director (Education), Craig Strong mengaku tertarik untuk menindaklanjuti lebih jauh. Menurutnya kerjasama ini akan bermanfaat untuk kedua belah pihak. Untuk program Master of Science in Agricultural Innovation di ANU terdapat dua jenis, yaitu master by coursework dan master by research. Kedua program dilaksanakan dalam dua tahun. Bedanya, jika master by coursework diselesaikan dalam dua tahun penuh perkuliahan, sementara master by research dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan selama satu tahun dan penelitian selama satu tahun. 

Inisiasi kerjasama double degree dengan IPB, tambah Craig, perlu ditindaklanjuti dengan pemetaan kurikulum antara kedua program studi. Sedangkan Rachael Rodney mengatakan jika kerjasama dapat dilakukan secara multidisiplin. Karena di IPB juga memiliki program studi ilmu lingkungan dan di Teknologi Industri Pertanian juga terdapat divisi teknik lingkungan, maka menurut Rachel akan sangat baik juga jika kerjasama mencakup bidang ilmu dan teknik lingkungan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement