JAKARTA - Peneliti dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Neily Zakiyah, mendukung penyebarluasan informasi tentang profil risiko dan manfaat dari produk tembakau alternatif sebaiknya berbasis fakta dan kajian ilmiah. Hal ini penting agar masyarakat mendapat informasi yang komprehensif dan akurat.
“Kajian ilmiah yang komprehensif dapat memberikan informasi dan bukti mengenai profil risiko dan juga potensi produk tembakau alternatif,"ujar Neily, Senin (31/7/2023).
"Penelitian-penelitian yang dilakukan juga diharapkan dapat mencegah individu yang bukan merupakan perokok, agar tidak mencoba produk tembakau alternatif,”sambungnya.
Neily menekankan pentingnya kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku industri, hingga masyarakat. Hal ini agar penelitian produk tembakau alternatif di dalam negeri dapat diperbanyak dan segera diimplementasikan.
“Kolaborasi multidisiplin dengan konsep pentahelix yang melibatkan semua sektor, termasuk media massa dan komunitas, juga perlu diupayakan,” tandasnya.
Sekadar diketahui, aktivis Pengurangan Bahaya Merokok dari Inggris yang merupakan panelis diskusi Global Forum Nicotine 2023 (GFN23) di Warsawa, Polandia, Clive Bates, mengatakan penelitian yang masif mengenai produk tembakau alternatif sangat diperlukan untuk keterbukaan informasi yang akurat, terutama mengenai profil risiko dari produk tersebut. Sehingga, para perokok dewasa yang ingin beralih ke produk yang lebih baik dapat mengambil keputusan yang tepat untuk untuk diri mereka.
Oleh karena itu, pemerintah di berbagai negara didorong untuk memanfaatkan produk tembakau alternatif dalam menjawab tantangan ini. Salah satunya, melalui akses dan informasi yang akurat terkait produk tembakau alternatif.
(Fahmi Firdaus )