Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Selamat! Delegasi Indonesia Raih 11 Emas dan 9 Perak di Ajang Asia Arts Festival 2023 di Singapura

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Kamis, 20 Juli 2023 |13:55 WIB
Selamat! Delegasi Indonesia Raih 11 Emas dan 9 Perak di Ajang Asia Arts Festival 2023 di Singapura
Delegasi Indonesia Raih 11 Emas dan 9 Perak di Singapura
A
A
A

SINGAPURA – Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Sanggar Tari Gandrung dance Studio Jakarta dan UKM Rampoe Fakultas Ilmu Budaya UGM meraih 11 piala emas dan 7 Perak dalam Festival Seni Asia (Asia Arts Festival) ke-10 di Auditorium Seni School of the Arts (SOTA), Singapura pada 11-15 Juli 2023.

Selain emas dan perak, tim Rampoe UGM juga terpilih untuk tampil secara khusus pada Gala Penutupan Festival sebagai the Best Folk Dances Category 10th Asia Arts Festivals 2023 di depan para dewan juri serta undangan dari kalangan pemerintah, kedutaan besar serta lembaga kebudayaan di Singapura.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa, mengungkapkan rasa bangganya atas partisipasi dan keberhasilan delegasi Indonesia pada ajang internasional ini.

“Terlebih lagi, delegasi Indonesia membawakan tarian tradisi Indonesia yang sangat beragam. Gandrung Dance Studio dan UKM Rampoe UGM menjadi duta budaya Indonesia yang menunjukkan keberagaman budaya kita,”ujarnya, Kamis (20/7/2023).

“Mereka menjadi pembeda diantara para peserta lain yang tampil dengan seni kontemporer,”sambung Satrya.

Keberhasilan ini kata dia juga menunjukkan bahwa seni tradisi Indonesia tetap diminati kalangan muda Indonesia dan punya kesempatan besar untuk berjaya di tingkat dunia.

“Kemendikbudristek dan KBRI Singapura secara konsisten mendukung usaha-usaha untuk melestarikan kebudayaan dan seni tradisi Indonesia secara konsisten,” pungkasnya.

Sementara itu, Rosmala Dewi pimpian Gandrung Dance Studio mengatakan, pihaknya mengirimkan 28 penarinya untuk berlaga di beberapa kategori.

“Tim penari ini membawakan beberapa tarian tradisional Sunda, Bali, Jawa, Sumatra serta Sulawesi pada ketagori group dan solo. Diantara para penari terdapat satu orang penari termuda yang masih kelas satu SD, atau berusia enam tahun yang meraih medali perak pada kategori group,” ungkapnya.

Rosmala juga mengungkapkan rasa bangganya karena membawa nama Indonesia dan menarikan tarian tradisional Indonesia yang sangat beragam.

“Awalnya, melihat para penari kami yang masih muda tampil pada event kompetisi internasional saja sudah bangga, tapi begitu tahu kerja keras mereka dihargai dengan piala emas, kebahagiaan kami berlipat ganda,” tutupnya.

Fatimah Khilwana sebagai Ketua Tim UGM, menambahkan, dirinya merasa bangganya atas pencapaian yang diraih oleh timnya tersebut. Kemenangan di ajang itu lantas menjadi salah satu pengalaman luar biasa, karena ini pertama kalinya bagi mereka mengikuti festival di Singapura

“Dalam waktu tiga hari, kami harus mengubah gerakan dan juga formasi dikarenakan satu dan dua hal. Hal tersebut awalnya sempat membuat kami sangat takut. Bahkan di hari penampilan pun, kami merasa gelisah dan sering muncul pertanyaan ‘bisa kan yah kita?’” tutur Fatimah.

Selain tantangan tersebut, tim Rampoe UGM yang saat itu baru menyelesaikan sebuah festival di Turki sempat mengalami kelelahan akibat perjalanan panjang. Beruntung setelah merampungkan penampilan dengan apik, muncul euforia dan rasa haru yang tidak bisa dibendung setiap anggota. Semua tenaga dan waktu yang diinvestasikan untuk acara ini terbayar dengan penghargaan yang didapat.

“Dengan keikutsertaan dan hasil yang kami peroleh dalam festival ini, kami berharap hal ini dapat menjadi motivasi bagi orang lain dan juga generasi selanjutnya di sanggar kami untuk tetap semangat dalam memperkenalkan budaya Indonesia, baik di kancah nasional maupun internasional,” pungkas Fatimah.

(Fahmi Firdaus )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement