JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Islam Kerajaan Maroko membuka pendaftaran beasiswa S1 ke Maroko di bidang pendidikan.
Pendaftaran dan penyerahan berkas dibuka sejak 22-26 Mei 2023. Selanjutnya, verifikasi berkas berlangsung 26 Mei hingga 1 Juni 2023.
PBNU juga telah memberangkatkan 30 penerima program beasiswa PBNU-Maroko pada Oktober 2022 lalu. Salah satunya Nila Maghfuroti.
Dia merupakan salah satu dari puluhan penerima beasiswa yang terbang ke Maroko untuk melanjutkan studi.
Perempuan asal Brebes, Jawa Tengah itu merupakan jebolan Madrasah Muallimin Muallimat Ad Diniyah Al-Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah.
Nila berhasil lolos beasiswa PBNU-Maroko 2022-2023. Kini, ia tengah menempuh pendidikan di Zaenal Ummul Mukminin Litta’lim Atiq Tangier, Maroko.
Nila dinyatakan lolos setelah melalui sejumlah tahapan seleksi yang diikuti oleh ratusan pendaftar.
Sementara itu, beasiswa yang ditawarkan mencakup berbagai fasilitas seperti biaya kuliah, biaya tempat tinggal, uang makan, dan uang saku bulanan.
“Lima ratus Dirham per bulan, sudah bersih semua. Asrama gratis, makan tinggal ambil. Sudah enak semuanya yang dari PBNU itu, tinggal belajar” kata dia dilansir NUOnline.
Ia pun memberikan tips agar lolos beasiswa PBNU-Maroko 2023. Nila mengurai kembali apa saja yang ia lakukan selama menyiapkan aplikasi beasiswa PBNU-Maroko.
Kata dia, terdapat dua hal utama yang perlu disiapkan. Pada tahapan wawancara, Nila menilai persiapan hafalan Alquran adalah poin utama yang perlu diperhatikan.
“Persiapan buat tes PBNU yang penting Alqurannya, karena itu lebih ditekankan banget. Kalau Alquran lancar, sudah jadi poin plus,” kata dia.
Sementara yang kedua, Nila menekankan kemampuan menjawab pertanyaan pewawancara dengan lebih meyakinkan. Hal ini, menurutnya didukung dengan kemampuan berbahasa Arab yang mumpuni.
“Dan harus percaya diri meskipun salah. Jangan ragu-ragu meskipun salah. Jangan memperlihatkan keraguan dan malu-mulu,” ujar Nila.
“Kalau Alqurannya lancar, Insyaallah bisa,” tutup dia.
(Fakhrizal Fakhri )