Kisah Bapak Tasawuf Modern Imam Al Ghazali, Punya Andil Besar dalam Perkembangan Islam
JAKARTA - Imam Al Ghazali lahir di Thus, Iran pada 450 Hijriah. Dirinya memiliki nama asli Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad ath-Thus.
Beliau berhasil mengambil peranan besar dalam perkembangan Islam. Semasa hidupnya ia sering mempelajari mengenai filsafat dan tasawuf.
BACA JUGA:
Kegemarannya dalam mempelajari bidang ilmu tersebut membuat ia berhasil menyampaikan pemikirannya dan mengembangkan peradaban Islam pada masa itu.
Al-Ghazali sejak kecil sudah memiliki hidup yang terbatas. Namun keterbatasaan ini tidak membuat Al-Ghazali berkecil hati.
BACA JUGA:
Ia mendapatkan pendidikan gratis dari beberapa guru. Dari sekolah gratis inilah Al-Ghazali fasih berbahasa Arab dan Parsi. Ia juga mempelajari bidang ilmu lainnya yang membuat ia tertarik.
Semasa hidupnya ia gemar sekali belajar, bahkan tidak jarang ia mengembara untuk mencari ilmu baru di tempat yang baru.
Saat ia berkemah di Wazir Nizamul Malik ia sering berdebat dengan banyak ahli ilmu agama dan ulama. Ia pun berhasil memenangkan debat tersebut tanpa ada yang menyanggahnya.
Kecerdasan yang dimiliki Al-Ghazali ini berhasil membuat ia menjadi pengajar di salah satu madrasah yang ada di Baghdad. Madrasah ini adalah universitas yang didirikan oleh perdana menteri Baghdad pada tahun 484 H. Selain itu ia juga dilantik sebagai Naib Konselor di sekolah tersebut.
Ia juga menghasilkan beberapa kitab antara lain Al-Arba’in, Al-Qisthas dan Mahakkun Nadzar.
(Widi Agustian)
