INGGRIS - Lucie Green, ahli astrofisika di University College London menceritakan bagaimana Neptunus ditemukan. Ia mengungkap ada fakta menarik tentang Planet Neptunus, planet itu tak tampak bahkan dengan teleskop yang kuat.
Lokasinya sejauh 4,3 miliar kilometer dari bumi, dan nyaris tak tampak jika dibandingkan dengan Venus atau Mars yang tampak jelas kilaunya dari Bumi. Ia 'ditemukan' dengan matematika.
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, orbit-orbit planet di tata surya bisa diperkirakan. Semua berjalan sesuai rumus, kecuali Uranus yang orbitnya agak sedikit melenceng.
BACA JUGA:
Di abad ke-19, Uranus adalah planet terluar yang berhasil diketahui. Namun, berdasarkan hitungan matematika, para ilmuwan memperkirakan adanya benda besar yang membuat orbit Uranus agak melenceng.
"Mereka mulai menghitung, dan mengarahkan teleskop ke arah yang diperkirakan oleh hitung-hitungan matematika itu dan berhasil menemukan Planet Neptunus," kata Lucie Green, ahli astrofisika di University College London dikutip BBC.
Penemuan Neptunus ini dianggap bukti bahwa matematika bukan karangan semata, tapi sesuatu yang nyata. Apalagi sejak lama manusia memang bermain dengan matematika karena alasan duniawi, seperti untuk menghitung dan mengukur.
Matematika juga bisa menjelaskan soal kue: ukuran, berat, pembagian dan seterusnya. Semuanya nyata.
BACA JUGA:
Misalnya kalau kita makan sepertiga kue, maka yang tersisa dua pertiganya. Kalau kita makan lagi sepertiga, kemudian sepertiga lagi, maka kue itu kan habis.
"Ini adalah cara pikir kuno," kata Alex Bellos, penulis buku matematika.
"Ini matematika praktis untuk mengukur dan menghitung. Tapi tak bicara soal angka negatif," katanya.
Apabila konsep kenyataan hanya terbatas pada yang bisa diukur dan dihitung, sulit membayangkan sesuatu yang kurang dari nol.