Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Milenial Tak Tertarik Sektor Pertanian, Dekan Universitas Majalengka: Banyak Faktor

Inin Nastain , Jurnalis-Selasa, 20 Desember 2022 |05:42 WIB
Milenial Tak Tertarik Sektor Pertanian, Dekan Universitas Majalengka: Banyak Faktor
Ilustrasi/Okezone
A
A
A

MAJALENGKA - Keberadaan kalangan anak muda di sektor pertanian dinilai berbeda dengan sektor lainnya. Dalam kerja praktis, sektor pertanian masih minim kehadiran anak muda.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Majalengka (UNMA) Umar Dani menilai, ada beberapa faktor yang membuat sektor pertanian masih didominasi oleh orangtua, sekaligus membuat anak muda kurang berminat.

"Yang pertama memang tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi saat ini kan sangat jauh berkembang. Sehingga di sektor pertanian ada bagian-bagian dari proses pertanian itu yang sudah menggunakan mekanisasi," kata Umar.

"Salah satu contohnya pengolahan tanah kan kalau yang konvensional dulu menggunakan Cangkul, sekarang pekerjaan itu sudah tergantikan dengan penggunaan traktor. Sangat jelas pengurangan lapangan pekerjaan di sektor pertanian," lanjut dia.

Minimnya upah yang diterima saat menjadi buruh di sektor pertanian, jelas dia, menjadi faktor lain mengapa kaum muda enggan bertani. Dilihat dari pendapatan, tidak jarang anak muda memilih untuk menjadi buruh di pabrik-pabrik.

"Karena upah di bidang pertanian ini masih relatif sangat rendah dibandingkan dengan bidang lainnya. Misalnya buruh pabrik," ungkap dia.

"Ketiga, ada pandangan dari generasi muda ini bahwa masa depan bidang pertanian ini tidak terlalu menjanjikan. Banyak yang memilih misalnya jadi buruh di pabrik. Lalu orientasi nilai budaya. Jadi generasi muda itu sangat tidak tertarik karena malu di bidang pertanian itu," lanjut Umar.

Padahal, jelas dia, sama seperti sektor lainnya. Bidang pertanian pun, ketika digeluti secara serius, bisa membawa hasil, baik dari sisi finansial maupun sosial.

"Padahal kalau kita lihat, ada beberapa petani milenial yang sebetulnya sangat berhasil. Saya pernah baca artikel petani Indonesia yang menjual daun pisang, ternyata bisa tembus ke luar negeri. Sebetulnya banyak yang menjanjikan. Ada juga yang menjual komoditas rempah-rempah," papar dia.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement