JAKARTA - Kata merupakan bagian dari bahasa yang sering menjadi media untuk seseorang dalam mengungkapkan gagasan. Dengan melalui kata-kata, seseorang juga dapat meluapkan isi hatinya.
Oleh karena itu, kata-kata yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki makna kata tertentu, tergantung pada tujuan dan maksud penggunaannya.
Dalam penggunaan kata di kehidupan sehari-hari, terkadang satu kata memiliki beberapa makna, tergantung pada konteksnya. Beikut beberapa jenis makna kata dan contohnya yang telah okezone rangkum dari berbagai sumber.
1. Makna kata secara Gramatikal
Maksud dari Makna kata secara gramatikal yaitu pemaknaan kata yang muncul karena adanya proses-proses gramatik, seperti afiksasi.
Contoh:
Penggunaan awalan “ber-” pada kata kerudung, membuat kata tersebut berubah menjadi “berkerudung”.
Imbuhan “ber-” pada kata tersebut sudah mengubah makna kerudung yang asalnya bermakna kain penutup kepala menjadi makna “mengenakan kerudung”.
2. Makna kata secara konotatif
Makna kata secara konotasi merupakan makna kata yang berupa kiasan atau bukan makna sebenarnya.
Biasanya, makna ini digunakan untuk menunjukan pandangan tertentu, sikap sosial atau nilai rasa.
Sehingga, kata dengan makna konotatif sering kali ditemukan pada kalimat-kalimat dalam karya sastra.
Contoh:
Para pedagang tersebut gulung tikar
Pada kalimat tersebut, frasa “gulung tikar” termasuk kata dengan makna konotasi.
Sehingga, kata tersbeut tidak dapat diartikan sebagai kegiatan menggulung tikar, namun maksud dari kata “gulung tikar” adalah bangkrut.
3. Makna Kata secara Denonatif
Kebalikan dari konottatfi, denotasi merupakan makna kata dalam arti yang sebenenar-benarnya atau bukan kiasan.
Sehingga, kata dengan makna denotatif biasanya ditemukan dalam penulisan yang bersifat ilmiah.
Contoh:
Gadis-gadis desa di kota tersebut biasanya pekerja keras.
Pada kalimat tersebut, kata “gadis-gadis” merujuk pada perempuan yang belum mempunyai bersuami.
4. Makna kata secara Leksikal
Makna kata leksikal merupakan maka atau arti kata tersebut seperti apa yang tertulis di dalam kamus.
Contoh:
Kata “doa” memiliki makna leksikal permohonan (harapan, pujian, permintaan) kepada Tuhan, karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan demikian.
5. Makna kata secara referensial
Seperti yang sudah diketahui, bahwa kata referensi merujuk pada suatu hal yang menjadi acuan.
Sehingga, makna kata referensial artinya makna kata yang menunjukan referensi atau acuan suatu kata pada kondisi di kenyataan.
Saya ingin sekali bisa memainkan alat musik piano”, kata Andi
Pada kalimat tersebut, kata “saya” mengacu pada Andi.
6. Makna Kata secara Non-Referensial
Kebalikan dari makna referensial, makna kata non-referensial adalah kata yang tidak memiliki referensi atau acuan di kondisi nyata.
Pada umumnya, kata-kata tersebut berupa kata hubung, artikel dan partikel.
Contoh kata dengan makna non-referensial adalah sehingga, jika, sebab, maka, karena, serta dan lain-lain.
7. Makna kata secara Emotif
Makna kata secara emotif merupakan makna dalam kata atau frasa yang berkaitan dengan perasaan.
Maksudnya, pemaknaan dari kata tersebut tergantung dengan emosi atau perasaan yang dirasakan seseorang ketika mengucapkan atau menulis kata tersebut.
Biasanya, makna emotif ditemukan dalam kata-kata sifat yang dapat mewakili perasaan seperti sedih, susah, senang dan lainnya.
Atau kata kerja yang menggambarkan emosi seseorang seperti kesal, menangis, tertawa,menyesal dan sebagainya.
8. Makna kata secara kontekstual
Makna kata secara kontekstual merupakan makna dari sebuah kata yang muncul berdsarkan suatu konteks penggunaannya dalam suatu frasa atau kalimat.
Contoh:
Ibu memotong kaki meja di ruang belajar karena terlalu tinggi.
(Natalia Bulan)