JAKARTA - Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar mengatakan penyelenggaraan KTT G20 di Bali menjadi bukti kehadiran Indonesia tidak sekadar formalitas giliran memegang tampuk presidensi.
"Momen G20 telah menjadi catatan dunia bahwa kehadiran Indonesia bukan formalitas karena bergiliran memimpin G20, tetapi Indonesia secara konkret menunjukkan perhatian serius," kata Asep dilansir Antara, Sabtu (19/11/2022).
Perhatian serius Presiden Joko Widodo dalam hal energi dan iklim pada KTT G20 di Bali dengan menunjukkan contoh Pohon Bakau atau mangrove, lanjut Asep, berperan penting untuk menjaga ekosistem pesisir dan kualitas udara.
Selain itu, tambahnya, dalam hal kesehatan, Indonesia berkomitmen pula memberikan kontribusi 50 juta dolar AS untuk Dana Pandemi. Isu-isu lain, seperti keadilan ekonomi, energi, dan perdamaian, juga perlu terus disuarakan oleh Indonesia.
Baca juga:Â Negara G20 Tertarik dengan IKN, Menteri PUPR: Ini Menarik Minat Mereka
"Saya pikir Indonesia tidak dipandang lagi sebagai negara sembarangan, apalagi Indonesia masuk rangking ke-7 negara dengan kekuatan ekonomi dunia. Ini modal penting," tegasnya.
Baca juga:Â 5 Fakta KTT G20 Bali hingga Deklarasi Kesepakatan, Presiden Kecam Perang!
Presidensi Indonesia di G20 Tahun 2022 juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang berhasil mengajak dunia, terutama negara-negara adidaya, untuk mewujudkan keadilan universal serta menjaga kedamaian dunia.
"Indonesia berhasil menyuarakan keadilan bagi negara-negara middle dan lower income untuk mendapat perhatian dalam keadilan ekonomi, kesehatan, pangan, energi, dan kedamaian," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News