JAKARTA - Provinsi Bengkulu diketahui mempunyai kerajinan tradisional seperti batik besurek, yakni kain batik dengan hiasan huruf Arab gundul.
Kerajinan tradisional ini telah diterima oleh pemerintahan Indonesia menjadi salah satu dari bagian aset budaya Indonesia dan ikut mewarnai budaya bangsa.
Keanggunan kebudayaan lainnya yang dipunyai kota Bengkulu ini ialah kebudayaan acara tabot yang adalah salah satu budaya nenek moyang yang tetap bertahan sampai sekarang.
Tak hanya budaya tabot dan kerajinan tradisional batik saja, Bengkulu juga mempunyai lagu daerah yang bervariasi yang sampai sekarang masih terus dinyanyikan.
Di bawah ini terdapat 6 lagu daerah Bengkulu yang dapat dinyanyikan sehari-hari atau saat acara adat.
1. Jibeak Weo
Makna dari lagu Jibeak Weo ini ialah “Jangan Begitu”. Liriknya ini mempunyai makna, mengajak kita semua agar tak sering mengeluh dan juga pantang menyerah. Lagu ini juga bermakna untuk selalu bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sekundang Setungguan
Lagu daerah Bengkulu selanjutnya merupakan lagu yang berawal dari Serawai, yang dimana Serawai adalah Suku terbesar di Bengkulu.
Dendang yang terdapat di lirik lagu Sekundang Setungguan ini berarti untuk mengajak semua orang agar selalu bekerja sama saat melakukan pekerjaan sosial.
3. Yo Botoi-Botoi
Lagu Yo Botoi-Botoi merupakan lagu daerah Bengkulu yang biasanya dibawakan ketika pagelaran seni atau acara besar.
Lagu ini bermakna atas cerita sesosok nelayan yang sedang memancing ikan dilaut, dengan memakai alat penangkap ikan yang biasa disebut dengan pukek.
4. Anak Kunang
Lagu daerah Bengkulu selanjutnya ialah lagu Anak Kunang. Lagu daerah ini bermula dari Suku Rejang, yang dimana Suku Rejang ini salah satu Suku terpopuler di Bengkulu.
Makna di dalam lagu ini mengenai seorang kakak yang meikhlaskan untuk membiarkan adiknya menikah terlebih dulu.
5. Sungai Suci
Lagu Sungai Suci ini merupakan salah satu judul lagu daerah Bengkulu yang kerap dinyanyikan.
Lagu Sungai Suci ini bermakna mengenai keanggunan sungai suci yang merupakan sebuah tempat rekreasi di Bengkulu.
Dari alunannya, melahirkan keindahan dan kedamaian tempat tersebut.
6. Lalan Belek
Lagu daerah Bengkulu yang terakhir ialah lagu Lalan Belek. Lagu Lalan Belek ini bercerita tentang cerita keluarga antara anak gadis dan ibunya.
Pada suatu hari, si anak gadis ini pergi merantau untuk bekerja.
Ketika di perantauan, gadis itu bekerja dengan pengusaha kaya raya. Naasnya, gadis tersebut diperlakukan tidak baik oleh majikannya, jadi gadis tersebut kerap mendapatkan luka di badan dan gadis tersebut meninggal.
Sementara itu, sang ibu tetap setia menunggu anak gadisnya pulang ke rumah. Ibu dari gadis itu merupakan seorang wanita tua miskin serta sebatang kara yang hidup sendiri di desa.
(Natalia Bulan)