Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Kenapa Masjid Istiqlal Bersebelahan dengan Gereja Katedral

Natalia Bulan , Jurnalis-Jum'at, 21 Oktober 2022 |13:27 WIB
Alasan Kenapa Masjid Istiqlal Bersebelahan dengan Gereja Katedral
Masjid Istiqlal bersebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta/Antara
A
A
A

JAKARTA - Mengapa Masjid Istiqlal dibangun bersebelahan dengan Gereja Katedral? Mungkin pertanyaan ini pernah terbesit di pikiran melihat dua tempat ibadah ini di lokasi yang berdekatan.

Ternyata ada alasan sejarah dari dua tokoh pendiri bangsa Indonesia di balik lokasi keduanya ini.

Dikutip dari laman resmi Gereja Katedral Jakarta, gereja ini dibangun lebih dulu daripada Masjid Istiqlal.

Pembangunan dimulai oleh Pastor Antonius Dijkmans dan peletakan batu pertama dilakukan oleh Provicaris Carolus Wenneker.

Gereja yang juga dirancang oleh Pastor Antonius Dijkmans ini kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit dan diresmikan pada tanggal 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybdradus Luypen, SJ, Vikaris Apostolik Jakarta.

Pada tahun 1961, barulah dibangun Masjid Istiqlal setelah Indonesia merdeka di atas tanah bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dan Taman Wilhemmina.

Menurut laman Jakarta Islamic Center, pemilihan lokasi dibangunnya Masjid Istiqlal sebelumnya didebatkan oleh Ir Soekarno dan Mohammad Hatta.

Saat itu Mohammad Hatta berpendapat bila lokasi yang tepat untuk Masjid Istiqlal adalah di Jalan Moh. Husni Thamrin. Karena menurutnya lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat muslim dan belum ada bangunan di atasnya.

Sementara, Ir. Soekarno memiliki pendapat yang berbeda dan ia mengusulkan Masjid Istiqlal untuk dibangun di Taman Wilhemina tepat di bawah reruntuhan benteng Belanda.

Lokasi ini juga dikelilingi oleh bangunan-bangunan pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Negara.

Alasan Ir. Soekarno memilih lokasi ini karena sesuai dengan simbol kekuasaan Keraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia yang selalu meletakkan masjid berdekatan dengan Keraton.

Namun, bagi Mohammad Hatta, lokasi yang dipilihnya adalah agar bisa lebih berhemat karena tidak akan mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi.

Perbedaan pendapat itu berakhir dengan dilakukannya musyawarah dan akhirnya ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina.

Alasan lainnya dari Ir. Soekarno dan menempatkan Masjid Istilqal berada di sebelah Gereja Katedral Jakarta adalah, selain alasan masjid selalu berdekatan dengan Keraton, ia memutuskan untuk mendirikan masjid di seberang Gereja Katredal Jakarta agar bisa memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

Posisi keduanya tak hanya berdampingan, tapi ternyata di antara dua rumah ibadah ini ada terowongan penghubung yang disebut Terowongan Silaturahmi.

Terowongan tersebut dibangun pada 15 Desember 2020 yang diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Terowongan Silaturahmi memiliki panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2.

Total luas shelter dan tunnel 226 m2.

Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral Jakarta yaitu 32 m untuk memastikan keamanan struktur Katedral. Dan jarak terdekat terowongan dengan gebrang Masjid Istiqlal adalah 16 m.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement