Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hacker Bjorka Retas Data Pejabat, Pakar IT Universitas Brawijaya Bocorkan Sosoknya

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 14 September 2022 |11:04 WIB
Hacker Bjorka Retas Data Pejabat, Pakar IT Universitas Brawijaya Bocorkan Sosoknya
Ilustrasi. (Foto: Ant)
A
A
A

MALANG - Indonesia tengah dihebohkan oleh ulah hacker Bjorka yang bocorkan data pribadi pejabat negara. Sosok hacker ini pun masih misterius. 

Pakar siber dan IT Universitas Brawijaya (UB) Dr. Eng., Herman Tolle, ST., MT., menuturkan, kemungkinan besar ada andil hacker Indonesia yang meretas data pribadi itu dibalik sosok hacker yang mengaku sebagai Bjorka ini.

BACA JUGA:Bjorka Beraksi, Ini Langkah PPATK Antisipasi Peretasan Data   

Menurutnya, jika memang pelaku yang meretas data pribadi pejabat negara dan masyarakat Indonesia, dari luar negeri dan bermotif iseng-iseng kecil kemungkinan terjadi. Tetapi ada hacker Indonesia yang turut serta bekerjasama dan berkomunikasi dengan hacker dari luar negeri, itu bisa terjadi.

"Analisa saya bisa jadi yang awal-awal memang dari luar, aslinya bisa jadi dari luar. Tapi yang jelas dia punya koneksi ke orang Indonesia, sehingga tahu atau kepingin membobol yang mana, kalau orang luar iseng-iseng kayaknya nggak mungkin juga," ucap Herman Tolle saat dihubungi MNC Portal, pada Rabu pagi (14/9/2022).

Dia menjelaskan, para hacker ini memiliki forum komunikasi sendiri, sehingga mereka bisa saling bertukar informasi mengenai website atau aplikasi sistem apa yang akan diretas. Tak hanya itu, biasanya terjadi jual beli data yang telah diretas untuk sejumlah kepentingan.

"Ya sebenarnya kayak gitu (ada forumnya) hacker itu kan juga ada komunitasnya, komunitas di web. Ada dark web nyebutnya, yang gelap. Isinya orang-orang hacker berbagi informasi termasuk mereka jualan-jualan data. Mungkin ini pendapat pribadi, ada informasi saling sharing, mencoba membobol aplikasi-aplikasi yang ada, dan ternyata ada yang masih jebol," ujarnya.

"Kalau analisa saya yang belakangan ini banyak data bobol, termasuk yang di UB sendiri itu feelingnya justru orang dalam (orang Indonesia), sebenarnya bukan luar tapi orang Indonesia sendiri, coba-coba mbobol, kalau orang luar tidak ada urgensinya," tambah dosen di Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya ini.

Antar hacker, kata dia, biasanya saling berbagi informasi mengenai website dan sistem siber sekuriti. Mereka biasanya berbagi informasi sistem sekuriti mana yang sudah diperbarui dan lubangnya bisa ditutup, tapi di sisi lain juga ada sistem dan lubang baru lagi yang belum terdeteksi. Dari sanalah hacker itu masuk melakukan peretasan database dari aplikasi maupun website yang ada.

"Sepertinya ada informasi cara membobol itu menyebar di kalangan hacker, sehingga ada yang ngasih informasi," ujar pria yang juga Kepala Laboratorium Teknologi Media, Game dan Aplikasi App FILKOM UB ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement