JAKARTA - Guncangan yang terjadi saat pendistribusian galon air minum di dalam truk sama sekali tidak mempengaruhi pelepasan (migrasi) Bisfenol A (BPA) dari galonnya.
Demikian juga saat galon guna ulang terpapar sinar matahari saat dalam pendistribusiannya, sama sekali tidak mempengaruhi migrasi BPA-nya.
(Baca juga: IPB Terbaik di Asia Tenggara Kalahkan Kampus dari Thailand, Singapura dan Malaysia)
Hal itu diutarakan Pakar pangan, dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Nugraha E. Suyatma
“Untuk ketahanan panasnya, galon guna ulang yang berbahan polycarbonat itu jauh lebih tahan panas dibanding galon PET. Yang kemarin saya baca di berita-berita itu kan diberitakan bahwa jadi berbahaya karena ngangkutnya di papar matahari,”ujar Nugraha, Minggu (17/7/2022).
“Sebenarnya nggak akan ada pengaruh apa-apa itu, karena sampai suhu 80 derajat saja polikarbonat masih tahan. Tapi kalau galon PET, itu suhu 50 derajat saja sudah ganti formasinya,” sambungnya.
Begitu juga dengan masalah guncangan yang terjadi saat pendistribusian galon guna ulang ini, Nugraha memastikan, kalau guncangan di truk itu tidak masalah sama sekali dengan migrasi BPA-nya. “Selama tidak pecah, galon polikarbonat atau galon guna ulang itu tidak masalah sama sekali,” ucapnya.
Ditambahkannya, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB sendiri untuk kebutuhan minum para staf dan dosennya masih menggunakan air kemasan galon air minum.
“Kami masih merasa belum ada bahaya apa-apa saat mengkonsumsinya karena memang belum ada bukti ilmiahnya air minum ini berbahaya untuk kesehatan,” katanya.
Hal senada juga diutarakan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Junadi Khotib. Dia mengatakan pola distribusi galon guna ulang yang buruk bisa memperparah pelepasan (migrasi) bahan kimia berbahaya Bisfenol A (BPA).
"Memang ada penelitian tentang kinetika pelepasan BPA dari kemasan polikarbonat. Semakin tinggi kadar BPA dalam kemasan polikarbonat, BPA yang dilepaskan juga semakin tinggi," katanya.
Hanya saja, dikatakan Junadi, pelepasan BPA itu sangat tergantung pada suhu dan tingkat keasaman.
“Ketika dalam distribusi dan produksi, kemasan galon air minum terpapar cahaya matahari langsung sehingga suhunya meningkat, tentu di sana sangat cepat terjadi migrasi," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News