Ini dikarenakan siswa yang sekolah masih terbatas sehingga persaingan tidak terlalu ketat, mengingat jumlah penduduknya tidak terlalu padat seperti di wilayah Ngamprah, Padalarang, dan Lembang.
"Sebenarnya ke sekolah swasta atau negeri sekarang sama saja, karena mendapatkan BOS dan sudah tidak berbiaya. Kecuali sekolahnya yang sudah bertaraf internasional, itu biaya sendiri," ucapnya.
Rustiyana melanjutkan, meski sudah melakukan sosialisasi di jenjang SD hingga SMP yang dituju para siswa, namun masih menyisakan sejumlah permasalahan.
Seperti kebanyakan orang tua siswa hanya memilih jalur zonasi. Padahal ada jalur prestasi, afirmasi dan perpindahan orang tua.
Opsi itu belum dimaksimalkan padahal kuotanya lumayan besar. Yakni jalur zonasi sebanyak 50%, afirmasi 20%, perpindahan orang tua 5%, dan prestasi 25%.