JAKARTA - Untuk memperkuat peran Indonesia dalam Presidensi G20, Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan konferensi internasional yang bertujuan sebagai forum pertukaran ide.
Konferensi internasional ini diadakan secara hybrid dan mempertemukan para ilmuwan dan pemangku kebijakan untuk bersama-sama merumuskan policy brief dalam Presidensi G20 2022.
Salah satu isu yang menjadi pembahasan dalam diskusi panel ini adalah transformasi digital dan ekonomi.
Perkembangan teknologi digital saat ini turut membawa perubahan besar pada struktur ekonomi dan berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Sehingga, digitalisasi menghasilkan potensi sekaligus disrupsi bagi pemerintah dan masyarakat global.
Kebutuhan untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital mendorong perlunya pemahaman lebih lanjut dan mendalam akan masalah digitalisasi ini dalam G20.
“Menariknya, ketika kita mengalami pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan, dalam penelitian kami pandemi ini ternyata menguak kembali fakta tentang ketimpangan masyarakat. Termasuk utamanya adalah yang kami sebut sebagai ketimpangan digital,” ujar Dr. Herdito Sandi Pratama, M.Hum., dalam memaparkan penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keamanan dan Literasi Digital untuk Mewujudkan Kesejahteraan Global.