JAKARTA - Bukan hanya ahli di bidang komunikasi, banyak tokoh Indonesia yang menguasai ilmu eksak seperti matematika.
Bahkan, ada pula ahli matematika yang mengemban amanah sebagai Presiden Indonesia. Berikut informasinya.
1. Sam Ratulangi
Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau dikenal dengan nama Sam Ratulangi adalah Gubernur Sulawesi pertama yang bertugas pada tahun 1945 hingga 1949.
Putra Minahasa yang juga diakui sebagai pahlawan nasional ini mempunyai filsafatnya sendiri, yaitu ‘Si tou timou tumou tou’.
Artinya, manusia baru bisa disebut sebagai manusia ketika sudah dapat memanusiakan manusia.
Tokoh kebanggaan Indonesia ini merupakan seorang ahli matematika yang sangat cerdas.
Di tahun 1904, Ratulangi merantau ke Jakarta untuk mendapat pendidikan teknik di KWS atau Koningin Wilhelmina School.
Usai empat tahun sekolah, Ratulangi lulus dengan nilai tinggi dan setelahnya bekerja sebagai ahli mesin dalam proyek pembangunan jalur kereta api di Priangan Selatan.
Gelar doktor di bidang matematika berhasil ia raih dari Universitas Zurich, Swiss pada tahun 1919.
2. B.J Habibie
Jika berbicara mengenai ilmu eksak atau yang berhubungan dengan angka seperti matematika dan fisika, nama Presiden Indonesia ke-3, B.J Habibie sudah pasti akan turut diperbincangkan.
Habibie sempat kuliah di Fakultas Teknik ITB untuk mempelajari teknik elektro.
Namun, setelah 6 bulan belajar, ia kemudian memilih untuk meneruskan kuliah di Jerman.
Gelar insinyur diraihnya pada tahun 1960.
Jerman pun menjadi rumah kedua bagi Habibie karena ia tetap berada di sana hingga berhasil meraih gelar doktor di bidang konstruksi pesawat terbang dengan predikat summa cumlaude.
Habibie terkenal dengan sebutan Mr. Crack, lantaran menemukan cara untuk menghitung crack propagation on random sampai ke bagian atom pesawat terbang.
Cara yang ia temukan ini lantas disebut sebagai Teori Habibie atau Faktor Habibie.
Hingga kini, teknik perhitungan temuannya itu masih digunakan oleh para ilmuwan dunia.
3. Moedomo Soedigdomarto
Moedomo Soedigdomarto adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia dan guru besar Matematika ITB.
Dalam laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia atau AIPI, disebutkan bahwa Moedomo masuk dalam generasi awal yang lulus dari FIPIA (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) UI di Bandung, yang kemudian berganti menjadi ITB.
Dengan usia masih sangat muda, yaitu 32 tahun, Moedomo berhasil meraih gelar doktor dari University of Illinois dengan waktu studi hanya 2 tahun.
Ia merupakan sosok yang berhasil meraih gelar doktor di bidang matematika setelah Sam Ratulangi.
(Natalia Bulan)