Wapres juga menekankan pentingnya penanaman nilai Pancasila dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, yang tidak hanya terampil dan inovatif, namun juga memiliki pemahaman kebangsaan tinggi.
Selain itu, secara khusus Wapres juga menegaskan pentingnya menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada kalangan pengusaha. Tanpa komitmen kebangsaan, lanjutnya, pengusaha hanya akan memikirkan keuntungan tanpa mengindahkan penderitaan rakyat.
Wapres meminta BPIP merancang strategi tepat agar nilai-nilai Pancasila mudah dipahami dan dimengerti oleh berbagai kalangan.
Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam pertemuan tersebut melaporkan mulai tahun ajaran baru pada Juli 2022, Pancasila akan kembali diajarkan sebagai pelajaran tersendiri.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, BPIP telah menyusun 15 buku pelajaran Pancasila dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.
"Buku ini sudah kami uji coba dan sudah kami mintakan pendapat dari Komisi II (DPR), Menkopolhukam, juga dari Menteri Agama, tokoh-tokoh masyarakat; sehingga pada prinsipnya buku ini tidak ada masalah," kata Yudian.
BPIP juga telah menyusun beberapa buku pedoman pendidikan Pancasila untuk kalangan TNI, Polri, dan aparatur sipil negara (ASN).
(Widi Agustian)