JAKARTA – Mulai 1 April sampai 1 Mei 2022, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali membuka program beasiswa ADik atau Afirmasi Pendidikan Tinggi. Hal ini tentu jadi kabar baik untuk siswa-dan siswi di Papua, Papua Barat, dan daerah 3 T atau terdepan, terpencil dan tertinggal serta anak-anak TKI.
Program ini adalah program pemberian bantuan pembiayaan di pendidikan tinggi khusus untuk siswa dan siswi dari Papua, Papua Barat, 3 T, serta anak-anak TKI. Selain itu, program ini juga ditujukan untuk siswa dan siswi penyandang disabilitas.
“Program ADik ini memberikan kesempatan belajar di pendidikan tinggi kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan dan keterjangkauan akses pendidikan karena kondisi dan keberadaannya, “kata Ruknan, Subkoordinator ADik Puslapdik, saat sosialisasi ADik di Kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari, Senin, 14 Maret 2022, melansir Kemdikbud.go.id.
Baca juga: Beasiswa Kuliah S1 di Singapura, Dr Goh Keng Swee Scholarship Siapkan Benefit Rp69 Juta
Tahun 2022 ini, kuota mahasiswa penerima ADik yang diberikan untuk propinsi Papua Barat dan daerah 3 T sebanyak 400 orang, Propinsi Papua 500 orang, anak TKI 100 orang dan mahasiswa difable 200 orang.
Persyaratan
Menurut Ruknan, untuk memperoleh beasiswa ADik, calon penerima harus Orang Asli Papua (OAP) sesuai dengan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua dan Papua Barat, sedangkan mahasiswa daerah khusus berdasarkan Pedoman Penetapan Daerah Khusus dalam Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Nasional yang ditetapkan Kementerian atau anak keluarga TKI dari wilayah perbatasan.
“Tentunya mereka harus merupakan lulusan tahun berjalan,yakni tahun 2022, atau satu tahun sebelumnya, yakni tahun 2021, memiliki Nomor Induk Kependudukan, memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan sekolahnya mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), “katanya.