BELITUNG TIMUR - Angka putus sekolah di Kabupaten Belitung Timur cukup tinggi. Hal tersebut diduga dampak dari penerapan belajar dari rumah atau BDR.
Banyaknya waktu luang para siswa saat BDR dimanfaatkan untuk bekerja membatu orang tuanya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur Sarjono.
Dalam satu tahun pada 2021 saat pandemi Covid-19, pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang droop out atau DO berjumlah lebih dari 120 siswa. Sedangkan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tercatat sekitar 160 siswa.
Selain permasalahan tersebut muncul juga permasalahan baru yakni pernikahan dini menjadi tinggi.
Baca juga: Pandemi Sebabkan 159 Ribu Siswa Putus Sekolah, Apa Alasannya?
Untuk menekan angka putus sekolah, Dinas Pendidikan Belitung akan membentuk sebuah inovasi ‘yuk sekolah’ untuk Belitung Timur.
Baca juga: 92% Orangtua Alami Low Income Selama Pandemi, Anak Terancam Putus Sekolah