SIDOARJO - Terinspirasi air kulit durian yang bisa menghilangkan bau durian, Rania Naura seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menghilangkan bau menyengat sampah. Dia sengaja memanfaatkan cairan dari timbunan sampah yang dicampurkan sejumlah bahan organik, untuk menghilangkan bau tak sedap dari timbunan sampah.
(Baca juga: Kisah Athiya Deviyani, Mahasiswi Cantik dari Indonesia yang Bergabung di Apple)
Mahasiswi jurusan biologi asal Sidoarjo ini justru menjadikan tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah (TPA) di kawasan Sidoarjo jadi tempat bermainnya.
Berkat ketekunan Naura, sejak desember 2021 lalu, sejumlah tempat pembuangan sampah di Sidoarjo tak lagi mengeluarkan bau tak sedap yang menyengat dan mengganggu warga dan pekerja di sekitarnya.
Karena ia berhasil menciptakan cairan penghilang bau sampah, dengan memanfaatkan air dari tumpukan sampah atau lindi, yang dicampurkan dengan cairan tetes tebu, asam sulfat dan formula katalis organik.
Cairan yang diberi nama eco lindi ini bila disemprotkan terbukti berhasil menghilangkan bau tak sedap dari tumpukan sampah.
“Ide awal ini berasal tak hanya dari bau menyengat truk sampah saat melintas di jalan raya,” ujar Naura, Minggu (20/2/2022).
Namun juga dari cara menghilangkan bau menyengat durian, dengan air yang dituangkan ke kulit durian.
Dengan sedikit ilmu biologi yang dimilikinya yang dienyamnya di UGM selama penelitian lebih dari 1 tahun akhirnya ia menciptakan eco lindi yang mampu membunuh bateri penyebab bau dari sampah tersebuta.