Dirancang selama dua tahun sejak wabah Covid melanda, proyek ini dinilai Wiwik mengalami banyak kendala. Mulai dari terbatasnya jenis dan model alat monitoring akibat impor yang dibatasi hingga sulitnya teknis dalam pengambilan data alat monitoring karena tidak ada manual dan protokol resmi dari pabrikan.
“Kami berharap dapat terus berpartisipasi dalam pengembangan alat di bidang medis yang tepat dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” tandasnya
(Fahmi Firdaus )