JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan penyuluhan terkait "Metode RT-LAMP (reverse transcription loop mediated isothermal amplification)", Senin (17/1/2021).
Peneliti BRIN Tjandrawati Mozef menjelaskan kalau metode ini merupakan salah satu cara untuk mendeteksi virus Covid-19 tanpa harus menggunakan Swab atau PCR.
BACA JUGA: Kepala BRIN: Tak Harus Jadi Ilmuwan untuk Jadi Periset, Siapapun Boleh Punya Paten
Metode ini memiliki kit yang diberi nama QILAMP, dan diklaim mampu mendektesi virus Covid-19 dalam waktu lebih singkat.
"Kit QILAMP-O dan QILAMP-N adalah alat kesehatan diagnostik yang dapat mendeteksi secara kualitatif (gen ORF1a atau gen N) dari virus SARS-Cov-2 yang disolasi dari sampel nasofaring dan atau orofaring suspek pasien COVID-19," terang Tjandrawati.
BACA JUGA: Nasib Dunia Riset di Bawah BRIN
Mengutip situs resmi BRIN, RT-LAMP menggunakan sampel ekstrak RNA hasil swab hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik.
Selain itu, dikatakannya, RT-LAMP bisa juga menggunakan alat real-time turbidimeter hasil inovasi riset BRIN.