Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pakar ITS Keluarkan Rekomendasi Terkait Erupsi Gunung Semeru

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Kamis, 09 Desember 2021 |11:05 WIB
Pakar ITS Keluarkan Rekomendasi Terkait Erupsi Gunung Semeru
Peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru oleh PVMBG (Foto: Dokumen ITS)
A
A
A

JAKARTA - Pakar geologi Institut Teknologi Sepulh Nopember (ITS) M Haris Miftakhul Fajar mengungkapkan guguran material Gunung Semeru yang meletus pada 4 Desember lalu sebagian besar merupakan akumulasi hasil erupsi hari-hari sebelumnya.

Diketahui, erupsi merupakan proses alami yang berkaitan dengan proses endogenik dan disebabkan oleh ketidakstabilan dapur magma. Menurut dosen Departemen Teknik Geofisika ini, rekaman aktivitas seismik Gunung Semeru saat itu diketahui tidak menunjukkan adanya gempa karena erupsi yang besar. Tetapi terekam data seismisitas akibat aktivitas guguran yang meningkat tajam dan gempa erupsi intensitas kecil.

Bila merujuk pada data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), sejak November lalu, terjadi adanya peningkatan aktivitas vulkanik berupa gempa erupsi Gunung Semeru.

 Baca juga: ITS Jadi Kampus Pengembang Ilmu Permukaan Bumi di Indonesia

“Maka, bersamaan dengan adanya peningkatan aktivitas erupsi, terindikasi pula adanya peningkatan jumlah material vulkanik yang terkumpul di sekitar kawah,” papar Haris melalui siaran pers, Rabu (8/12/2021).

Penumpukan jumlah material di tudung Gunung Semeru ini mengakibatkan puncak semakin tinggi. Di sisi lain, ketidakstabilan lereng menjadi bertambah pula.

Baca juga: Inovatif! ITS Buat Mesin Penanam Padi Otomatis

“Apalagi, material erupsi keluaran Gunung Semeru masih berupa material vulkanik yang tidak terkonsolidasi,” terangnya. Karakteristik material itu sangat mudah tergerus dan dapat mengakibatkan terjadinya runtuhan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement