Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

35 Pendidik Raih Penghargaan di Hari Guru Nasional

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Jum'at, 26 November 2021 |09:06 WIB
35 Pendidik Raih Penghargaan di Hari Guru Nasional
Ilustrasi guru tengah mengajar. (Foto: Ant)
A
A
A

JAKARTA - Bertepatan dengan momentum Hari Guru Nasional, sebanyak 35 orang pendidik menerima penghargaan pada ajang Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus 2021.

Ke-35 orang tersebut masing-masing merupakan 5 terbaik dari 7 kategori, yaitu Guru SMA, Kepala Sekolah SMA, Guru SMK, Kepala Sekolah SMK, Guru SLB, Kepala Sekolah SLB, dan Guru Pembimbing Khusus Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI). Penghargaan diberikan langsung oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril.

Iwan mengatakan, saat ini semua orang sedang berada pada suasana yang tidak nyaman karena pandemi, termasuk di dunia pendidikan. Salah satu hal yang penting untuk menjadi perhatian khusus adalah dampak learning loss terhadap generasi bangsa. Karena itulah PTM Terbatas penting dilakukan untuk mencegah semakin parahnya learning loss.

Baca juga: Nadiem: Guru di Indonesia Menangis Melihat Murid Bosan, Kesepian dan Kehilangan Disiplin


Baca juga: Upacara Hari Guru Nasional, Nadiem: Pandemi Tak Padamkan Semangat Guru


“Learning loss itu adalah kehilangan, baik partisipasi maupun hasil dari belajar. Salah satu cara kita untuk mengembalikan ini adalah dengan pembelajaran. Karena dalam pembelajaran, anak-anak belajar hal-hal baru. Pembelajaran tetap memerlukan interaksi, perlu pertemuan meskipun terbatas. Melalui pertemuan, belajar akan menjadi lebih hidup,” katanya melalui siaran pers, Kamis (25/11/2021).

Iwan menuturkan, pemerintah mendorong pelaksanaan PTM terbatas sejak tahun lalu untuk daerah-daerah di zona hijau dan kuning. Namun mengingat kondisi setiap daerah berbeda-beda, sehingga kebijakan PTM Terbatas tidak bisa disamaratakan, khususnya daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang lebih sulit menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement