SOLO– Karisma Evi Tiarani, atlet paraatletik nasional yang juga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali berlaga di ajang olahraga nasional. Atlet yang akrab disapa Evi mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 yang diadakan di Papua pada 2—15 November 2021.
(Baca juga: Langkah Tegas Rektor UNS soal Kasus Kematian Gilang saat Diksar)
Evi berencana untuk turun di nomor lari 100 meter T42 pada ajang olahraga disabilitas nasional terakbar itu. Gadis asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut mengaku optimistis meraih medali emas meskipun persiapan yang dilakukannya dirasa kurang. Persiapan yang kurang tersebut merupakan buntut dari aturan isolasi mandiri yang harus dia jalani sepulang dari Paralimpiade Tokyo 2020 pada Oktober lalu.
(Baca juga: Senyum Sumringah Peraih Medali Emas PON Papua, Bebas SPP hingga Kemudahan Akademik)
“Kalau dibilang mepet itu emang mepet banget karena kemarin kan habis pulang dari Paralympic Tokyo 2020 harus karantina. Selama karantina itu kami nggak ada latihan, paling jaga kondisi di kamar aja,” ujarnya, Kamis (4/11/2021).
Mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS tersebut, mengharumkan nama Indonesia pada gelaran Paralimpiade Tokyo 2020. Saat itu dia bertanding di nomor T42 harus digabung bersama nomor T63 karena atlet T42 yang lolos kualifikasi hanya dua orang. Hal ini kurang menguntungkan bagi Evi karena dirinya harus bersaing dengan nomor lain.
Performa Evi pada Paralimpiade Tokyo 2020 terbilang memukau. Evi lolos pada tahap penyisihan dengan menorehkan catatan waktu 14,83 detik. Dia berhasil finis di posisi kedua sehingga dinyatakan lolos ke babak final dan menjadi satu-satunya atlet nomor T42 yang lolos ke laga puncak. Namun, Evi belum mampu meraih medali karena finis di posisi keempat di laga puncak dengan catatan waktu 14,83 detik.
Gadis berusia 20 tahun itu mengaku kurang puas dengan raihannya di Paralimpiade karena belum melampaui rekor tertingginya. Rekor tertinggi Evi diraihnya pada Kejuaraan Dunia Paraatletik 2019 yang diselenggarakan di Dubai. Kala itu Evi berhasil finis dengan catatan waktu 14,72 detik.
Dalam gelaran Peparnas 2021, Evi menargetkan diri untuk dapat melampaui rekor tertinggi yang dia raih. Selain itu, dia juga menargetkan medali emas untuk kontingen yang diwakilinya yakni Jawa Tengah.
“Target pecah rekor pribadi dan dapat medali emas. Sebenarnya cukup susah sih karena terhalang latihannya nggak maksimal, tapi ya nanti yang penting berusaha dulu,” pungkas Evi.
Selain Evi, empat mahasiswa UNS lainnya juga ikut berkompetisi dalam Peparnas 2021. Mereka adalah Nanda Mei Sholikah (FKOR), Marcelino Saputra (FKOR), Figo Saputra (FKOR), dan Ni Made Ariyanti Putri (FKIP).
(Fahmi Firdaus )