JAKARTAÂ -Â IPB University dalam agenda rutinnya 'Professor Insight' mengangkat kisah, perjuangan dan strategi menjadi guru besar yang dilaksanakan secara daring. Profesor sebagai gelar akademik tertinggi, selaras pula dengan tanggung jawabnya yang tinggi terhadap bidang keilmuan yang didalami.
“Proses ini butuh mindset yang kuat bahwa kita bisa. Yang penting semangatnya itu harus selalu dijaga. Dengan semangat yang kuat ingin menjadi profesor, kita juga bisa memberikan semangat untuk yang lain,” ujar Rektor IPB University, Prof Arif Satria melalui siaran pers, Senin (25/20/2021).
Adapun dinamika itu, lanjutnya, adalah hal yang biasa. IPB University berusaha semaksimal mungkin menyediakan instrumen-instrumen yang dapat memudahkan para dosen.
Baca juga: Guru Besar IPB Bambang Hero Raih Anugerah John Maddox Prize 2019
“Kenaikan pangkat itu adalah kewajiban sekaligus hak untuk dapat mengembangkan karir. Guru besar itu bukan gelar, tetapi jabatan. Jabatan guru besar harus diraih. Saat ini jumlah guru besar di IPB University sudah ada 202 orang,” terang Prof Agus Purwito sebagai Wakil Rektor bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan.
Menurutnya, persiapan terkait dokumen perlu dilakukan agar dapat diberikan tips oleh pembicara kita. Ia berharap acara ini dapat menginspirasi dan dapat memberikan pengalaman dari pembicara.
Baca juga: Guru Besar IPB Berikan Tips Mempublikasikan Jurnal Ilmiah Terindeks Scopus
Sebagai pembicara, Prof Anuraga Jayanegara, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University mengatakan, seringkali para dosen hanya fokus pada tujuan namun tidak merencanakannya. Menurutnya, dapat menulis jurnal adalah sebuah skill, bukan genetik. Kuncinya adalah keseimbangan yaitu pada karir dan keluarga.