JAKARTA - Awan di langit bergerak dengan sangat beragam. Awan terlihat berpindah tempat karena digerakkan angin.
Dikutip dari National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA), awan bergerak karena pengaruh angin membuat awan terkadang menimbulkan beberapa fenomena. Salah satu fenomena awan unik yang sering terjadi di Indonesia yaitu awan topi.
Fenomena awan topi atau yang disebut juga awan lenticular kerap kali ditemukan di puncak-puncak gunung Indonesia. Bentuk keseluruhan awan terlihat seperti lensa, sehingga disebut lenticularis atau awan lenticular.
Baca juga:Â Did You Know: Ternyata Ada Lubang Kecil di Kelopak Mata
Baca juga:Â Did You Know: Ini Orang yang Selamat dari Cedera Otak Paling Fenomenal
Awan lenticular ini sering muncul di musim dingin, tetapi terkadang bisa juga dilihat di waktu lain dalam setahun. Ketika udara lembab yang stabil bertiup di atas puncak gunung, ia dapat membentuk sekelompok gelombang besar di sisi arah angin.
Udara akan naik dan mendingin. Proses ini disebut pendinginan ekspansif. Jika suhu cukup rendah, maka uap air di udara akan mengembun. Hal ini akan membentuk awan unik yang kita kenal sebagai awan lenticular atau awan topi.
Dikutip dari buku Essential of Meteorology, awan lenticular digolongkan pada beberapa level diantaranya level awan rendah, awan menengah dan awan tinggi.
- Lencticular rendah atau biasa disebut Stratocumulus standing Lenticular (SCSL), merupakan awan Lenticularis yang terbentuk pada ketinggian kurang dari 2.000 meter.
- Lenticular menengah atau yang biasa disebut Altocumulus standing Lenticular (ACSL), terjadi jika awan Lenticularis tersebut terbentuk pada ketinggiannya antara 2.000-7.000 meter.
- Lenticular tinggi atau biasa disebut Cirrocumulus standing Lenticular (CCSL), adalah awan Lenticularis yang berada pada ketinggian di atas 7.000 meter.
Follow Berita Okezone di Google News